Wartime, sebuah perkumpulan hardcore/punk yang terbentuk di awal tahun 2018 (tanggal dan bulan sepertinya sulit ingat dimana saat itu tidak menyangka Wartime akan sampai pada titik ini) Titik yang dimaksudkan mengacu pada terbentuknya band untuk ikut andil dalam gigs/pagelaran dan bersenang-senang bersama namun lambat laun seiring berjalannya waktu, wartime mulai merakit sedikit demi sedikit materi yang menjadi landasan sebuah band.
Dapat dirasa semua yang andil dalam scene musik meng-amin-kan bahwa lagu bahkan album adalah hal wajib yang mesti di usahakan oleh band itu sendiri, entah melalui jalur independen, kerjasama bahkan hingga pada jalur menyembah pohon dan setan.
Wartime beranggotakan Van alias Ippang (vocal Utama), Muh. Andri alias Andre (Drum & Vokal), Anci alias Anci (gitar & Vokal) dan hingga saat ini belum ada nama (Bass).
Mereka sempat merilis Single “pendusta sistem diskriminasi” dan “Buruk prasangka” beberapa tahun lalu (lupa tahunnya).
Dulu sebenarnya kami berempat dimana ada Aan pada drum, Ray pada gitar dan Anci yang mengisi Bass namun dinamika nge-band tak seindah Ftv percintaan, Aan sudah kembali ke kampung halamannya sedangkan Ray kami rasa tak sejalan lagi untuk membangun kolektif kecil ini.
Sebelum Andre masuk, lini belakang sempat di isi Ikki ex-frontside, Iccang moonstompin dan Anci metamorfosis Culture (terima kasih tak terhingga untuk mereka).
Sejak 2018, Wartime malang melintang kesana kemari menyambangi Gigs/pagelaran musik yang di inisiasi oleh teman-teman di Makassar dan sekitarnya hingga 2019 merilis single pertama berjudul “Pendusta sistem diskriminasi”.
Dan pada tahun 2021 mereka merilis single ke dua “Prasangka Buruk”.
Di tahun 2023 single ke 3 dengan judul “Busur dan penggusur”.
Konsistensi di 2024 merilis single ke 4 dengan judul “Tidak memilih adalah pilihan”.
Alhasil perjuangan setengah panjang mereka di penghujung 2024 merekam 4 track baru secara mandiri dengan bantuan Sul dari 48 Records, hasil dari ini kami rangkum di tahun 2025 dengan judul album “PERANG”.
Nama “PERANG” merupakan judul album yang di inisiasi oleh Wira setelah membuat Artwork untuk album berisikan 8 Track amunisi ini, Perang bagi kami bukan sebatas angkat senjata lalu saling membunuh. Perang bagi kami adalah proses sebagaimana dalam lirik wartime di track pertama “wartime adalah perang melawan diri sendiri”.
Perang mereka ungkapkan sebagai perlawanan terhadap keresahan yang ada dalam diri, entah itu keresahan terhadap diri sendiri, orang lain, institusi bahkan Negara. jika sebuah lagu di ibaratkan sebagai Senjata makan lirik akan menjadi amunisinya.
Dan lagu-lagu ini bisa berarti Campaign yang menjadi bahan refleksi terhadap realita yang terjadi di lingkungan sekitar.
Bertepatan dengan Record Store Day Indonesia 2025 Wartime ikut terlibat dengan merilis kaset album “Perang” yang bekerja sama dengan MMC record Makassar, kemudian kedepannya Wartime akan merilis CD yang bekerja sama dengan Chambers Record dan akan mulai di jual pada 27 April 2025 pada perhelatan Record store Day market Makassar.
Harga untuk kaset sejumlah Rp. 85.000 per pcs untuk pembeliannya bisa berkabar ke Kontak Wartime atau MMC Record, sedangkan untuk CD seharga Rp. 75.000 bisa berkabar ke wartime atau Chambers Records (penjualan CD di mulai 27 April 2025) namun teman teman bisa Pre-order dengan berkabar ke kontak wartime yang akan kami cantumkan di akhir tulisan ini.