Selalu bersyukur atas keadaan dan nikmat apapun yang sudah diberikan oleh pencipta.
Salah satu nikmat itu adalah nafas. Dalam Bahasa Kaili (suku di Palu) memiliki arti Inosa.
Nama inilah yang akhirnya dipilih oleh band Trash Metal beranggotakan empat orang, sebagai wajah untuk mereka melalanglang buana dalam menyebar bait tiap bait, notasi demi notasi dari musik yang dibuat. Terbentuk di tahun 2017, sebuah masa di mana mereka masih sering tampil di panggung-panggung pagelaran musik.
Seperti semua musisi atau anak band kebanyakan, keinginan untuk membuat dan merekam karya orisinil pun selalu ada.
Saat rasa itu hinggap, takdir berkata lain. Dua personal memutuskan untuk hengkang dari tubuh band ini. Namun, tak perlu menunggu waktu lama, mereka pun bertemu dengan sang pengganti, dan memulai jalan baru yang akan panjang.
“Inosa dalam bahasa Kaili berarti nafas, sebenarnya buat reminder saja untuk selalu bersyukur atas hidup yang dikasi oleh pencipta. Kedua, unik sih nama Inosa itu.” kata Ismed (vokal) menjelaskan.
S3H (Spesies 3 Huruf) dipilih menjadi rilisan debut dari Inosa. Bisa diartikan umpatan dengan kata yang terdiri dari 3 huruf. Bisa ditebak apa saja itu. Single ini merupakan ungkapan kemarahan yang mereka luapkan, atas kondisi dan keadaan yang tengah terjadi di masa sekarang.
“Contohnya di depan mata kita. Banyaknya penguasa, mafia, dan bohir-bohir gila yang mengambil alih hak masyarakat kecil untuk memperkaya diri mereka.” Tutur Ismed, yang merupakan penulis lirik dari lagu ini.
Untuk proses produksi yang memakan waktu satu bulan, mereka memilih jalan yang tidak sering diambil oleh band Palu kebanyakan.
Mereka mempercayakan dan memilih sebuah studio bernama RKDD (Ruang Kreatif Digital Desa), yang terletak di desa Dolo Kotapulu, Kabupaten Sigi, sebagai tempat untuk merealisasikan hasrat pengkaryaannya.
Alasan besar dari semua ini juga, karena kebetulan kepala desanya suka musik Metal, dan mau menawarkan diri untuk menjadi Produser.
“Selain lagu S3H, ada 2 lagu lagi yang bakal rilis di bulan April. Di tanggal 7 ada lagu Bajingan”, dan tanggal 18 ada lagu “Never Trust”. Dan kabar baiknya, kebetulan bulan April ditandai dengan adanya Record Store Day, kami berencana untuk merilis ketiga lagu ini dalam bentuk fisik, yang digabungkan dengan merchandise berbentuk T-Shirt.” Tutup Ismed.
Buat yang senang dengan Sepultura atau Sucker Head, kalian bisa coba mendengarkan rilisan perdana dari M. Ismed Vams (Bass/Vokal), Gamal (Gitar), Simarlin (Gitar), dan Fauzan (Drum) ini.
