TORRO Curi Perhatian Publik Lewat Album, ”featherless”

Setelah sebelumnya sempat memperkenalkan diri melalui single yang bertajuk “Snap out.” pada 22 Desember 2023 lalu, kini TORRO memperkenalkan diri mereka lebih lanjut lewat sebuah album yang berjudul ”featherless.”

Group asal Jakarta Pusat yang beranggotakan Gania S (vocal), Riyan Widya (bas) dan Rangga Widya (gitar) ini menyelesaikan album mereka dalam waktu yang bisa dibilang singkat, terhitung dari pembuatan materi lirik dan musik hanya berlangsung selama 3 bulan, sebelum akhirnya mereka merekam penuh album “featherless.” .

Pada posisi drum untuk live perform saat ini TORRO dibantu oleh Andrian.

Curhatan salah satu personil mereka Rangga Widya tentang kegagalan dalam kehidupannya diberbagai aspek menjadi guyon oleh teman-temannya, khususnya di Bandung. hal itu salah satu yang akhirnya menginspirasi Rangga untuk membuat album ini.

“Daripada dipikirin terus tentang hal-hal yang lagi dialamin, gue alihin aja semuanya ke musik. Kebetulan abang gua juga main musik jadi kenapa ga bikin aja”, kata Rangga.

“Awalnya karna iseng lagi libur dan main ke Bandung buat ngopi bareng teman-teman lama disana, akhirnya mondok di tempat lama yang kebetulan masih ada teman disitu. Dari situ deh awal di ledekin atau biasa kita bilangnya diceng-cengin dan coba rekam lagu pertama ”Snap out.” yang akhirnya lanjut obrolannya sampai mau rekam album. Makanya album ini adapun karna adanya Elang/Sungkeh yang ngeledek sekaligus ngebantu produksi di EMU Bedstu alias kamarnya dia hahaha”, lanjutnya.

Secara garis besar album “featherless.” ini menceritakan tentang kehidupan sosial yang memang benar dialami oleh masing-masing personil.

Mereka seakan bercerita tentang kehidupan yang mereka alami lewat musik di album ini. Lingkungan, teman sebaya, teman kantor, keluarga, bahkan tentang percintaan mereka tuangkan dalam album ini.

Dalam proses penggarapan album ini para personil membuatnya dengan spontan, dimulai dari musik dan ditutup dengan lirik yang akhirnya memunculkan total 9 track, 8 lagu dengan lirik dan 1 aransemen ala Opera.

“Secara keseluruhan liriknya cerita tentang kehidupan yang memang kita alami sih, ga ada cerita yang dikarang di lirik album ini. Diminta untuk full bahasa inggris lirik yang dipakai, cuma saat gue kasih tiba-tiba ada satu lagu yang Rangga buat pakai bahasa indonesia, tapi malah itu yang jadi pembeda di album ini. Gania sama gue juga setuju aja apa yang dibikin sama Rangga, ya karna memang menurut kita yang dibikin sama dia nyaman di kuping kita yang memang sebelumnya gue pribadi belum pernah mainin musik yang kaya gini”, tutup Riyan.

“Selain itu kita dibantu juga sama Sungkeh dan Ari (GUU) di lagu “Outro.” . Grand piano oleh Sungkeh dan Drum oleh Ari. Puas sama hasil yang mereka buat karna diluar ekspetasi kita sih bakal jadi aransemen kaya gitu” sambut sang vocalis Gania.

Produksi rekaman album “featherless.” dibantu oleh Sungkeh selaku kerabat dekat Rangga yang dikerjakan di satu tempat EMU Bedstu, terkecuali vocal pada lagu “Snap out.” yang mereka rekam di Rumah Kreasi Studio, Jakarta.

Rencana untuk merilis fisik dalam bentuk kaset pun sudah mereka rencanakan, mereka akan kolaborasi dengan Role Records dalam rilisan fisik yang diproduksi terbatas. Selain itu mereka akan mengeluarkan T-shirt dari tiap nomor yang ada di album tersebut, dan juga tentu saja untuk membuat pesta perilisan album yang akan diadakan di Jakarta khususnya Jakarta Pusat.

“Kedepannya udah pasti bakal bikin materi lagi, semoga aja jadi album ke-2, dan kalau ga ada kendala sih mau bikin split EP bareng Sungkeh dan GUU, tapi ini masih obrolan aja belum dipikirin mau gimana konsep segala macemnya” tutup Rangga.

Sebuah album debut akan menjadi pijakan awal setiap musisi maupun band dalam perjalanan musiknya, tidak ada salahnya kita memberi perhatian lebih kepada TORRO dengan debut albumnya, featherless.