The Melting Minds dan Berkah Liar Rilis “Digidaw”, Kolaborasi Eksplosif Psychedelic Rock dan EDM

Ketika sudut terjauh dunia telah ditaklukkan secara teknologi dan dapat dieksploitasi secara ekonomis; ketika kejadian apapun, dimanapun, kapanpun dapat diakses secara cepat; ketika waktu tidak lain adalah kecepatan, instanitas, dan simultanitas, dan waktu sebagai sejarah telah lenyap; lalu, masih saja ada ketidaktentuan di atas semua keributan ini.

Untuk apa? Kemana? Lalu bagaimana?

Selamat datang di dunia digital, selamat bergabung di era kemudahan mengakses segala hal secara instan dalam satu genggaman layar ponsel. Saat ini kita hidup di dunia digital yang terus berkembang, sehingga teknologi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, berkembang pesatnya teknologi juga menggerus hakikat manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial, kita berproses bersama manusia lainnya dengan cara berinteraksi dan bersosialisasi sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Ironisnya, kita semua termakan oleh kemajuan teknologi yang kita ciptakan sendiri.

Intensitas interaksi secara langsung perlahan mulai tergantikan melalui layar ponsel masing-masing.

“Digidaw” adalah single terbaru dari The Melting Minds, sebuah kolaborasi eksplosif dengan Berkah Liar yang rilis pada 9 Desember 2024 melalui Frogsrec. Lagu ini merupakan remix dari “Digitized”, yang sebelumnya telah rilis pada 9 Juli 2021.

Dengan lantang, “Digitized” menyuarakan sarkasme terhadap manusia yang telah kehilangan entitasnya, tersesat dalam dunia digital. Kita menyambut satu sama lain melalui layar ponsel dan komputer, dengan kebanggaan yang palsu bahwa dunia virtual ini adalah segalanya. Namun di balik itu, kita hanyalah entitas yang terperangkap dalam kekosongan tanpa arah dan tanpa arti.

Teknologi yang begitu diagungkan justru menggusur nilai-nilai kemanusiaan kita.

Awalnya, “Digitized” membius dengan gaya psychedelic rock dan sentuhan sound design vintage yang futuristik. Lagu ini membawa pendengar pada perjalanan di dunia digital yang terkesan indah, tetapi menyimpan kerusakan di baliknya. Outro yang kacau menutup cerita dengan sempurna, simbol dari jiwa digital yang tersebar dalam kehancuran.

Namun, di bawah sentuhan Berkah Liar, “Digidaw” merangkul sisi lain dari kekacauan tersebut, dengan pendekatan EDM berenergi tinggi yang dipadukan dengan Funkot, ciri khas musikal mereka yang berani dan menggugah.

“Digidaw” bukan sekadar remix, melainkan reinkarnasi. Lagu ini melahirkan energi baru yang menyulut adrenalin, mencampurkan ketegangan psychedelic rock dengan keriuhan liar EDM.

Di tangan Berkah Liar, komposisi ini dipoles menjadi bentuk yang lebih eksplosif dan mengguncang, mempertemukan dua dunia yang tampaknya berbeda namun seirama dalam kekacauan artistik yang memikat.

Berkah Liar, yang dibentuk pada tahun 2017 di Gunungkidul, Yogyakarta, adalah unit disko yang membawa napas baru dalam musik EDM. Kolaborasi ini bukan sekadar perpaduan dua genre, tetapi juga ritual kreativitas yang mengakar dalam semangat Wonosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

The Melting Minds dan Berkah Liar adalah lebih dari sekadar perwakilan psychedelic rock dan EDM; mereka adalah manifestasi jiwa kolektif dan kecintaan tak tergoyahkan pada kampung halaman mereka.

“Digidaw” menghadirkan kegilaan musik dalam wujud yang unik psychedelic rock dan EDM yang berpadu dalam energi yang mendobrak batas. Bagi Berkah Liar dan The Melting Minds, “Digidaw” adalah jembatan antara genre, identitas, dan kecintaan terhadap kampung halaman, menghasilkan kolaborasi penuh gairah.

 

Tentang The Melting Minds

The Melting Minds adalah grup musikal yang lahir dari eksperimen imajinasi. Band ini didirikan oleh Slinky Bones, yang berawal dari kolaborasi jarak jauh dengan teman lamanya, Dhandy Satria (alias Aamaga), yang menghubungkan dua kota besar di Indonesia: Jakarta dan Yogyakarta.

Dengan visi yang sama, Slinky Bones juga mengajak temannya di Wonosari untuk menuangkan kreativitas mereka ke dalam sebuah album yang terinspirasi dari alter-ego masing-masing. The Melting Minds akhirnya terbentuk di tengah tahun apokaliptik 2020, menyatukan energi fractal-chaotic dan sonic-sinergi mereka.