Sychowayne Mengajak Kembali Ke Tahun 70’ an Dengan Merilis Single Terbaru “Time Machine”

Atlas Records dan Sychowayne mempersembahkan sebuah rilisan musik terbaru yang bertajuk “Time Machine”.

Musik dengan nuansa 70’s rock layaknya Kelompok Penerbang Roket, Blackhorses, dan White Swan.

Kali ini punggawa baru dari Kota Semarang ikut meramaikan gelanggang musik 70’s, “Sychowayne”.

Berlatar belakang dengan keresahan yang sama layaknya di pertemanan, percintaan, dan keluarga.

Sychowayne terbentuk karena adanya semangat nersenang-senang bersama, dengan tidak sengaja pun latar belakang referensi musik mereka pun memiliki ketertarikan yang sama di era 70’s rock. Seperti The doors, Led Zeppelin, Deep Purple, Wolfmother, Black Sabbath, dan Pink Floyd.

Dengan referensi musik tersebut Sychowayne mengharapkan dapat membawa kembali semangat bermusik 70’s di era sekarang. Meski banyak pandangan negatif orang pada musik di era 70’s seperti, “sex, drug and rock n roll”.

Sychowayne berusaha menepis pandangan buruk tersebut menjadi hal yang positif dengan menggunakan media musik sebagai tempat pelampiasan kegelisahan dalam hidup.

Layaknya musisi jebolan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mereka (Sychowayne) mengawali dari tongkrongan kampus yang mereka sebut dengan “Fanaya” bisa dibilang tempat berkumpulnya untuk mengisi waktu luang di senggang jam perkuliahan. Diawali oleh Fahmi (Gitar) dan Lutfi (Vokal) mereka mengajak rombongan “Fanaya” yakni Iqo (Drum) , Axl (Keys & Woodwind) , Arkan (Gitar), dan Muntako (Bass) yang akhirnya memutuskan untuk membentuk sebuah grup musik, Sychowayne.

Sepanjang grup musik terbentuk, Sychowayne telah merilis 2 single mereka yaitu Fearless of Fate dan Like a Holy Man. Pada hari jumat pekan ini, 21 februari 2025 Sychowayne akan merilis single terbaru yang berjudul “Time Machine.”

Single ini tercipta akibat adanya rasa gusar dan gelisah dalam menemukan solusi dalam kehidupan. Dimana kita merasa tidak tenang dengan apa yang kita lakukan, dengan hal tersebut ada sebuah suar kecil di hati untuk medekatkan diri lepada Sang Pencipta sehingga membuat diri menjadi tenang. Tutur Lutfi sebagai vokalis.

“Kindness is not flirting, Attention is not love” kemungkinan orang mengartikan potongan lirik tersebut untuk merujuk ke sebuah hubungan percintaan. Namun kalimat itu tercipta untuk bahwasannya setiap insan manusia cukup melakukan hal baik kepada semua manusia tanpa mengharapkan timbal balik apapun. Ucap lutfi.

Time Machine menjadi pelampiasan kegelisahan yang cukup tersampaikan dengan puas, dengan harapan semua yang mendengarkan dapat merasakan kegelisahan yang sama. Tanpa ragu pun penulis lirik juga dapat berbagi rasa gelisah dan menceritakan rasa gusar tersebut.

Makna Time Machine mengartikan apabila waktu bisa diputar kembali adalah hal yang tidak mungkin, sebagai individu di masa sekarang kita harus memilih bahwasannya untuk menjalani hari ini tanpa perlu memikirkan dan menyesali hal yang sudah terjadi di masa lalu. Cukup dengan mensyukuri hari ini dengan semua hal yang sudah kita lakukan.

Proses kreatif perekaman lagu pun sepenuhnya di lakukan di “Fanaya” dengan alat seadanya. Budget mahasiswa tidak menghentikan proses kreatif dalam bermusik mereka. Seperti merekam vokal dengan ditutupi selimut tanpa adanya ruangan yang proper membuat proses kreatif semakin seru dan memiliki kenangan cerita yang berbeda.

Selanjutnya Sychowayne akan melakukan proses pembuatan EP dengan telah dirilisnya single terbaru ini.

 

Sychowayne beranggotakan:

Vokal : Lutfi Ramadhiansyah

Gitar 1 : Listyan Fahmi

Gitar 2 : Arkan Abadi

Bass : Abdillah Muntako

Keys & Woodwind : Axl Raga

Drum : Iqo Ilham

Berita terkait