Setelah sukses merilis dua single bertema kritik sosial dan keresahan hidup urban, band rock alternatif asal Indonesia, SAMARIA, kembali dengan karya terbarunya berjudul “JANGAN SEENAKNYA”.
Single ketiga ini dijadwalkan rilis pada 2 Mei 2025 di seluruh platform digital.
Menariknya, perilisan ini hanya berselang sehari setelah Mayday (Hari Buruh Internasional)—sebuah momen simbolik yang juga berbicara tentang ketimpangan, perlawanan, dan perjuangan hak.
Momentum ini sengaja dipilih agar “JANGAN SEENAKNYA” hadir sebagai bagian dari suara kolektif terhadap segala bentuk penindasan dan ketidakadilan yang masih terus terjadi di masyarakat.
Adapun “JANGAN SEENAKNYA” bukan sekadar lagu—ini adalah teriakan perlawanan. Sebuah bentuk protes terhadap ketidakadilan dan arogansi mereka yang merasa paling benar: oknum, pejabat, tokoh publik, hingga figur agama yang menyalahgunakan posisi dan bertindak seolah tak tersentuh.
Lagu ini lahir dari keresahan mendalam terhadap sikap semena-mena yang tak hanya dibiarkan, tapi juga diwariskan kepada generasi muda.
Secara musikal, lagu ini dibungkus dengan sound keras ala grunge—gelap, emosional, dan penuh tenaga. Riff gitar yang ikonik dan menggigit menjadi tulang punggung lagu, diperkuat dengan gebukan drum bertenaga dan vokal penuh amarah yang menyuarakan kegelisahan dengan lantang.
Dengan musik yang eksplosif dan lirik tajam, SAMARIA menyampaikan pesan penting: jangan seenaknya jadi manusia.
Hidup di tengah masyarakat berarti saling menghargai, menjaga hak dan ruang orang lain, serta menolak arogansi yang merusak tatanan sosial.
“Kita muak melihat banyak orang yang merasa bisa melakukan apa saja karena posisi atau statusnya. Lagu ini bentuk pengingat bahwa semua ada batasnya. Karma itu nyata,” ungkap SAMARIA.
“JANGAN SEENAKNYA” adalah ajakan untuk kembali sadar. Untuk tidak ikut-ikutan menjadi bagian dari lingkaran toxic kekuasaan dan kesewenang-wenangan. Ini adalah suara yang harus didengar—keras, jujur, dan menohok.