Sajian “One Bad Day” Sebagai Pembuka Album Terbaru Pamungkas di 2024

Pamungkas lebih dulu melepas single pembuka album ke-lima, “One Bad Day.”

“One Bad Day” menjadi cetak biru album Hardcore Romance yang memperdengarkan eksplorasi sonik terbaru dari Pamungkas.

Single ini sekaligus sebagai wujud reflektif Pam dalam mengendapkan isi pikiran dan apa-apa yang terjadi dalam hidupnya selama beberapa tahun terakhir.

“Saat menulis ‘One Bad Day’ gue lagi struggle menulis lagu sebetulnya, karena for almost 3 years tidak menulis lagu. Terakhir gue nulis tuh waktu road trip sendirian saat pandemi nulis album Birdy. Itu terakhir bisa finish proper one song writing session gitu,” kata Pamungkas.

Single ini menjadi alfa-omega album terbaru Pamungkas. Ditulis pertama kali dengan piano sebagai pembuka album, tetapi justru selesai paling terakhir dalam kurun dua bulan proses rekaman seluruh album. Secara garis besar single ini berbicara tentang penerimaan sebuah peristiwa buruk yang pasti pernah kita alami dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Berangkat dari lagu ballad piano, Pamungkas memutuskan “One Bad Day” menjadi sebuah track alternative-rock dengan corak gitar yang masif dalam aransemen yang rancak. Pamungkas mengaku single ini adalah bagian dari eksplorasinya pada gitar.

Dia sengaja menggunakan Stratocaster sebagai tumpuan utama, dan memaknainya sebagai perjalanan pulang ke akar musik rock modern.

Seperti tradisi dalam karya-karya musik sebelumnya, Pamungkas merekam seluruh bagian dari lagu ini sendirian. Dari proses penulisan lagu, aransemen, mengisi seluruh instrumen, sampai mixing. Hal ini dilakukan Pamungkas untuk menjaga keintiman dirinya dalam berproses melahirkan karya. Sekaligus menghidupkan kembali roh Pamungkas sebagai musisi kamar yang penuh keterbatasan dan melakukan semuanya sendirian.

Dalam proses kreatif mengerjakan single dan album terbaru ini, Pamungkas dihadapkan pada situasi yang menantang dalam karier musiknya. Pertaruhan pada eksistensi dan rekam jejak musik yang membawanya pada sorot terang panggung utama.

Alih-alih terjebak pada formula musik-musiknya terdahulu, Pamungkas justru membangun sebuah entitas musik baru dan “One Bad Day” jadi karya yang krusial dalam konteks ini.

“Karena sudah di tahun ketujuh di industri, gue mikirnya ini harus reset nih. Reset dalam arti gue tahu gue gak bisa buat sesuatu hal yang sama. Karena by research banyak di Indonesia baik band atau musisi pada usia tujuh tahun either dia bubar atau betul-betul ganti semuanya.”

“In terms of keeping things going jadi gue memilih, analoginya ada satu bangunan yang sudah kokoh berdiri, gue memilih harus buat bangunan yang baru. Nggak apa-apa dari nol. Jadi, mindset-nya gue artis baru,” jelas Pamungkas soal pertaruhan besarnya dalam eksplorasi musikalnya yang baru.

“One Bad Day” sudah dapat didengar di berbagai digital streaming platform mulai 29 Mei 2024.

Album Hardcore Romance sendiri akan dirilis pada Agustus mendatang dalam format digital dan rilisan fisik vinyl.