Solois muda Meiska Adinda, atau Meiska, memberikan kejutan manis untuk penggemarnya.
Setelah merilis album perdana Hanya Figuran pada Juli lalu, salah satu single dalam album tersebut, “Keras Kepala”, merilis video musiknya pada Rabu (9/10).
Single Keras Kepala masuk dalam album perdana Meiska bertajuk Hanya Figuran dan single ini mendapat sambutan positif oleh pendengar, hingga keterangan tertulis ini ditulis lagu Keras Kepala sudah distreams di Spotify 31.719.891 kali dan diplatform masa kini yaitu Tiktok sudah dipakai sebanyak 444.600 Kali oleh pengguna itu sendiri.
Dan video musik “Keras Kepala” mengangkat konsep tentang dua orang yang tahu bahwa hubungan mereka tidak akan panjang dan tidak akan berhasil, tapi tetap berusaha mempertahankannya. “Kami mengangkat fenomena yang sering terjadi di masyarakat Indonesia, seperti perbedaan kelas, agama, atau ras dan merasa bahwa “Keras Kepala” dapat menjadi perwakilan perasaan dari teman-teman yang mengalami hal seperti ini,” ungkap Meiska.
Konsep tersebut rupanya sudah dipikirkan oleh Meiska dan tim Sony Music Entertainment Indonesia, sebagai label yang menaunginya, dari beberapa bulan lalu sehingga pengerjaan video musik ini pun baru terrealisasi sekarang. “Jarak dari perilisan “Keras Kepala” yang termasuk ke dalam album Hanya Figuran dengan pembuatan video klip ini memang cukup jauh, sekitar tiga bulan. Itu karena kami ingin mendengarkan respon warganet terhadap “Keras Kepala” agar bisa menyampaikan cerita yang paling dekat dengan situasi yang sering terjadi.
Setelah membaca berbagai komentar, kami rasa, kisah perbedaan agama, ras serta kelas sosial menjadi sesuatu yang dapat lagu ini wakilkan.” Diakui Meiska bahwa konsep inilah yang membedakannya dengan single-single terdahulu. “Di video klip ini, aku ingin lebih dekat dengan pengalaman teman-teman dan bisa mewakili yang teman-teman rasakan. Karena itu, aku putuskan memilih kisah yang sering kali dialami teman-teman di Indonesia, yaitu perbedaan agama dalam sebuah hubungan. Semoga ini bisa mewakili perasaan siapa pun yang pernah berada dalam hubungan seperti itu,” cerita gadis berdarah Bali ini.
Dikerjakan selama dua hari, Yogyakarta menjadi kota yang dipilih Meiska untuk syuting “Keras Kepala”.
Selain karena pemandangannya yang beragam, ia sengaja memilih kota tersebut karena kulinernya. Proses pengambilan gambarnya dilakukan di Laguna Glagah dan kawasan perumahan di sekitar kota Yogyakarta sebagai latar.
Meiska bersyukur bahwa pembuatan video klip ini berjalan tanpa hambatan meski saat itu dia harus menjalaninya bersamaan dengan bimbingan dosen. Namun, dengan mengatur waktu sebaik mungkin, semua berjalan lancar.
Namun, tentu saja pembuatan video klip di mana pun akan selalu memiliki kisah uniknya sendiri. Meiska membagikan pengalaman tak terlupakan saat syuting “Keras Kepala” yang terkait dengan kegiatan kulinernya.
Atas saran salah seorang warga local, Meiska dan tim memutuskan mencoba makan salah satu mie yang cukup terkenal. Namun, ia ternyata harus menunggu selama satu jam sebelum bisa menyantap makanan tersebut. Untungnya, rasanya yang enak membuat penantian Meiska tidak sia-sia dan berjanji akan balik lagi ke sana setiap kali menyambangi Yogyakarta.
Kembali ke video musiknya, Meiska berharap akan mendapat respons yang positif dari para pencinta musik Tanah Air, khususnya yang selalu mengikuti perjalanan karier Meiska.
“Semoga orang-orang suka dengan video musik ini dan relate sehingga mereka tergugah untuk menuangkan cerita mereka di kolom komentar. Selain itu, semoga MV ini bisa memberikan sudut pandang mengenai sebuah hubungan beda agama yang mungkin tidak pernah orang bayangkan sebelumnya,” tutup Meiska Video musik “Keras Kepala” milik Meiska sudah bisa ditonton di kanal Youtube.