Setelah jeda hampir satu tahun, grup musik glam metal asal Ponorogo, Easy Peacy kembali menggebrak dengan merilis single bertajuk “The Whisperers” pada 26 Januari lalu melalui kanal YouTube mereka dengan format video lirik dan dapat diakses melalui berbagai gerai musik digital mulai 18 Februari. Ini menjadi lagu kedua mereka yang dirilis secara resmi, setelah tahun lalu mereka merilis “Scary in the Night”.
The Whisperers akan menjadi salah satu dari daftar lagu di dalam album penuh dari Easy Peacy yang rencananya akan dirilis pada semester kedua tahun ini.
Yang mana, album tersebut akan menjadi debut album mereka setelah hampir 11 tahun komplotan itu terbentuk.
Menurut sang vokalis sekaligus penulis lirik Amir Al-Muwaasaat, single ini menceritakan tentang dinamika kehidupan sosial salah satunya adalah hadirnya orang-orang yang sebut saja sebagai orang dengan energi negatif.
Satu di antaranya adalah dengan hadirnya orang tersebut, budaya obrolan warung kopi terutama kalangan anak muda yang seharusnya menjadi ruang diskusi dan berbagi informasi, justru menjadi tempat di mana budaya rasan-rasan dan perundungan santer terjadi.
“Lihat di sekelilingmu, di gerombolanmu, di tongkronganmu, itu bisa jadi indikator seperti apa kualitas dirimu. Jika kamu diam dan cenderung menormalisasi ketika muncul tindakan-tindakan negatif tersebut tanpa berani ambil sikap, selamat, kamu menjadi bagian dari rusaknya budi pekerti. Nggak ada kerennya sama sekali kan, kamu dominan di sebuah tongkrongan dalam hal merendahkan orang lain? Norak”, ucap Amir.
Melibatkan sejawat dari Pro Studio, Maestro Studio, Birama Music, dan Magnet Studio Surabaya, proses produksi single ini terhitung memakan waktu sekitar dua bulan mulai dari pembuatan musik dan lirik, proses rekaman, hingga mixing dan mastering.
Gerombolan yang terdiri dari Amir (vokal), Anggi Widianarko (gitar), Mondi (gitar), Lukman Rere (keyboard), Satria (bass) dan Moris (drum) ini mengaku, setelah dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini kerap tampil di berbagai perhelatan musik baik di dalam maupun luar kota adalah dorongan terbesar untuk segera menyelesaikan album penuh mereka, hal yang sebelumnya sempat beberapa kali tertunda.