Trio jazz elektronik asal Jakarta, Littlefingers, kembali merilis single terbarunya, Squares.
Setelah sebelumnya telah membocorkan rencana merilis album kedua di akhir tahun lalu, Littlefingers akhirnya telah memantapkan langkahnya dengan merilis Squares yang didapuk sebagai single terakhir menuju album kedua mereka yang akan dirilis di pertengahan tahun ini.
Squares merupakan interpretasi ketiga personil Littlefingers atas topik yang jarang menjadi perbincangan, yaitu tentang stabilitas kehidupan.
Berbagai pepatah dan perbincangan seringkali membahas naik- turunnya kehidupan manusia, namun yang jarang dibahas adalah seorang manusia memerlukan stabilitas atau kondisi yang tentram dalam menjalani kehidupan.
Topik ini sendiri merupakan representasi dari motif kotak-kotak yang ada dalam permainan masa kecil, ular tangga, yang menjadi tema besar album kedua Littlefingers yang akan datang.
“Lagu Squares dalam proses pengerjaannya, ingin menggambarkan rasa menjalani hidup. Seperti permainan ular tangga ketika tidak sedang berusaha menaiki tangga atau menuruni ular, Squares ada disitu. Bukan rasa yang menggebu-gebu atau terpuruk, namun agu yang cocok menemani kita semua yang sedang “berjalan” saja,” kata Chika.
Lagu ini sendiri sedikit berbeda dengan rilisan-rilisan Littlefingers sebelumnya. Apabila Littlefingers banyak dikenal dengan lagu-lagu yang kompleks atau irama yang bombastis, dalam rilisan ini sang trio lebih banyak memainkan irama-irama yang konstan, repetitif, dan stabil; sebagaimana stabilitas dalam kehidupan manusia.
Masih diproduseri dan diproduksi secara mandiri, Littlefingersmenawarkan sebuah presentasi lagu yang tenang nan dinamis, namun tetap dengan bebunyian elektronik khas Littlefingers.
David juga menambahkan, “Kadang kita sebagai manusia terlalu fokus dengan euphoria kehidupan, sampai kita lupa dengan hal yang sebenarnya kita semua rindukan, stabilitas dan ketenangan. Lagu ini, walaupun berdurasi singkat, membawa pesan bahwa kadang kita hanya perlu berjalan saja untuk bisa kembali menghadapi roller coaster kehidupan.”