Hun Vokser: Berai Lalu Tumbuh dalam Single Terbaru Gardenia

Hidup itu seperti diorama perjalanan panjang yang penuh warna. Terkadang tenang, terkadang penuh gejolak, tapi selalu memiliki cerita yang menarik. Dalam teori sebab-akibat, setiap hal yang terjadi pasti memiliki alasan dan dampaknya sendiri.

Karena manusia dilahirkan untuk tumbuh, kehidupan akan terus mendorongnya melewati berbagai proses. Dari proses inilah muncul berbagai peristiwa yang naik turun, membentuk perjalanan hidup yang unik bagi setiap manusia.

Gardenia, duo asal Banjarnegara yang telah berkarya sejak 2013, merilis single keempat, ” Hun Vokser ” yang akan menjadi bagian dalam album kedua mereka yang bertajuk “Dark And Blue”. “Hun Vokser” lahir dari perpaduan apik antara lirik yang ditulis oleh sang vokalis, Susmia Ken Dedes Syaefudin, dan komposisi musik yang diracik oleh sang gitaris, Christoporus Adi Prasetyo.

Dengan menggabungkan elemen Celtic, Gothic, Tribal, hingga Medievalistic, mereka menciptakan sebuah perjalanan musikal yang membawa pendengar ke masa lalu yang penuh cerita dan misteri. Lagu ini menghadirkan atmosfer yang memikat, seperti mesin waktu yang menghidupkan kembali keindahan dunia kuno.

“ Hun Vokser merupakan single Gardenia yang kami produksi dengan mengadaptasi bahasa Norwegia, yang berarti Dia Tumbuh/She Grows ”, papar Susmia Kendedes, vokalis sekaligus penulis lagu “Hun Vokser”. Secara implisit, “Hun Vokser” diartikan bahwasanya semua yang hidup itu akan bertumbuh secara fisik, emosional, dan juga intelektual.

“ Apapun yang kita saksikan dan rasakan sejak kesadaran kita muncul, kesulitan, mengecewakan, keterpurukan, kehancuran, kebahagiaan atau bahkan kenikmatan, itu adalah hal-hal yang harus kita hadapi tanpa bisa dihindari. Tetapi semua itu tidak akan pernah menghancurkan kita. You can’t destroy us, we will continue to grow. Sedang setelah mati pun mungkin saja kita akan terus bertumbuh. Siapa yang tahu? ” lanjut Susmia Kendedes ketika menjelaskan lebih rinci tentang arti lagu tersebut.

Jika diibaratkan dalam kehidupan manusia, lagu ini menggambarkan bahwa berat apa pun proses hidup yang harus dilalui—terhantam badai kesulitan, dihantui keterpurukan, atau dikelilingi oleh lingkungan yang berubah, kita tetap memiliki kekuatan untuk bangkit dan bertumbuh. Hun Vokser mengingatkan bahwa ketahanan dan pertumbuhan adalah bagian dari perjalanan, menjadikan setiap luka dan ujian sebagai bagian dari keindahan hidup yang terus berjalan.

Gardenia, melalui “Hun Vokser” menghadirkan karya yang tidak hanya indah secara musikal, tetapi juga penuh makna dari sebuah proses kehidupan dan kematian itu sendiri, menjadikannya sebuah karya yang layak untuk dinikmati, dirasakan, dan direnungkan.

Tepat pada tanggal 18 April kemarin, “Hun Vokser” telah diperdengarkan kepada khalayak ramai melalui Frogsrec.

Lagu ini telah tersedia di semua digital platform.

 

Tentang Gardenia

Gardenia adalah proyek musik yang terbentuk melalui proses imajinatif dan naratif. Didirikan oleh Susmia Ken Dedes Syaefudin bersama Christoporus Adi Prasetyo pada tahun 2013, Gardenia prihatin dan berkiblat pada musik- musik Eropa lama, berdasarkan kegemaran mereka pada budaya Eropa abad pertengahan/Medieval dari periode post-klasik, musik Celtic, Gregorian Chant, lalu mengolahnya menjadi sebuah aksioma, metodologi pendekatan antara satu sama lain, dan ikatan yang memiliki diorama tersendiri pada perjalanan musiknya.

Berita terkait