Deadsquad Menghadiahi Pasukan Mati dengan Melepas Single “Perangai Nadir”

Persiapkan diri untuk sebuah serangan sonik yang teranyar dari Deadsquad, raksasa death-metal legendaris Indonesia, kembali dengan single terbaru mereka, “Perangai Nadir.”

Dikenal dengan perpaduan brutal dan teknis death metal yang kompleks, Deadsquad bukan hanya sebuah band; mereka adalah supergroup dengan pengaruh massif terhadap terbentuknya lanskap death-metal dari setiap rilisan mereka yang monumental.

Apa yang membedakan “Perangai Nadir”? Ditengah derasnya sentakan isu sosial yang saat ini berdesir dibalik awan sosial media, rilisan terbaru ini memberikan dentuman tanpa henti dengan presisi tinggi, yang juga dibalut dengan riff gitar secepat kilat yang penuh dengan kejutan didalamya, geraman ganas yang menggema dengan intensitas yang merasuk dalam pesan lirikal mereka, dan hentakan drum yang menghantam layaknya kereta cepat.

Setiap nada adalah bukti pengalaman musikalitas teknis band ini, menggelitik hati para penggemar death metal sejati sekaligus mengundang pendengar baru untuk menjelajahi kedalaman eksplorasi musik mereka.

Tidak sampai disitu, lagu ini bukan hanya tentang musiknya, ini adalah sebuah pernyataan yang berani.

Kerumitan lirik bertema gelap sarat makna mendalam tentang kritik sosial kembali lagi menjadi isu utama. “Perangai Nadir” menghadapi isu-isu yang mendesak di zaman kita dengan garang dan tanpa ampun.

Liriknya merupakan kritik tajam terhadap kemunafikan dan ketidakadilan yang tengah menyelimuti masyarakat kita saat ini.

Dengan harmoni yang rumit dan tempo yang terasa mendesak dan menegangkan, lagu ini akan membawa kita ke dalam suasana yang sarat akan ketegangan dan emosi.

Lagu ini punya cara keras dan langsung untuk menyindir kondisi kemanusiaan yang suram dibalik realitas kuasa gelap dengan intens keras berlapis, tak ubahnya kondisi masyarakat sekarang dalam percaturan politik Indonesia yang penuh diskursus.

Pendalaman mereka yang begitu eksploratif kali ini, mengambil gagasan dan inspirasi dari banyak referensi simbolik yang jadi kunci kebudayaan kolektif.

Mulai dari mitologi hingga pesan metaforik dibalik keretakan dalam kompas moral kolektif kita. “Perangai Nadir” melukiskan gambaran yang menghantui tentang dunia yang penuh dengan tipu daya dan ketidaktahuan. Kritik sosial politik pada lirik muncul dalam bentuk emosi dasar dan kegeraman murni.

Perapalan mantra menjadi pilihan terbaik dalam diksi. Ini bukan hanya sebuah lagu; ini adalah seruan untuk melawan manipulasi kebenaran dan erosi kesadaran.

Deadsquad dengan mahir menenun bahasa metafora ke dalam permadani lirikal mereka, dengan citra yang membangkitkan kehancuran teks-teks suci yang melambangkan disintegrasi pemahaman kita tentang realitas.

Saat tengah mendengarkannya, kita akan menemukan diri terbungkus dalam narasi yang mengeksplorasi kondisi tragis umat manusia, di mana yang berkuasa menyesatkan yang lemah dan kekacauan menjulang di cakrawala.

“Perangai Nadir” menantang kita untuk menghadapi kebenaran yang kelam ini dan mengundang untuk merangkul ketidakpastian yang ada di baliknya.

Kejutan lain juga dipersembahkan oleh Deadsquad dalam perilisan kali ini. Dalami visualisasi dan elemen grafis tajam yang apik dan mencengangkan dari lirik yang mereka suguhkan melalui video musiknya, yang saat ini telah bisa dinikmati melalui kanal YouTube Deadsquad.

Menggaet orang-orang pilihan dalam garapan visualnya, Vicky Mono selaku pengarah visual seperti menemukan kunci pembuka pintu taman bermain yang baru bagi Deadsquad mengejawantahkan kreatifitas mereka dengan perpaduan format teatrikal yang esoteris dan visual 3D.

Selami lagu yang kuat ini dan biarkan gelombang sonic menggetarkan dari Deadsquad membawa kita ke dunia di mana musik menjadi katalisator perubahan.

Rangkullah kekacauan, nikmati intensitasnya, dan bergabunglah dengan gerakan – “Perangai Nadir” yang saat ini tengah menanti! “Perangai Nadir” sekarang tersedia untuk streaming di semua platform musik teratas, termasuk Spotify, Apple Music, Deezer, dan YouTube, mulai tanggal 29 Agustus 2024 silam sekaligus menandai hari jadi dari band ini.