Setelah melepas album penuh “Faint Footprints” pada penghujung tahun lalu, Pleasure Seekers kembali hadir dengan melahirkan single terbaru mereka, “Bloom”.

Album penuh yang cukup disambut dan meninggalkan kesan positif dari para pendengar tidak membuat band “UMKM” asal Yogyakarta ini merasa cukup.

Single ini sekaligus menjadi penanda akan adanya terobosan-terobosan ciamik yang akan dilakukan, sekaligus menjadi semangat dan harapan baru Pleasure Seekers di tahun 2025.

“Bloom” secara kategori tidak jauh berbeda dengan kebanyakan single-single Pleasure Seekers sebelumnya. Masih dalam kategori yang melibatkan perasaan antar dua personal, sederhananya asmara.

Single ini Pleasure Seekers ingin menempatkan diri sebagai salah seorang dari pasangan yang berjanji untuk membangun dan merawat “taman bunga” bersama dari nol hingga bunga di taman tersebut bermekaran dengan indah.

Tetapi, saat ditengah jalan, salah satu dari pasangan tersebut pergi untuk membuat taman baru dengan orang lain, bahkan merusak taman yang telah dibangun sebelumnya hingga akhirnya taman itu harus dibangun seorang diri.

Namun, orang tersebut berhasil membangun taman itu lagi dan bunga-bunga di taman itu tumbuh dengan sangat indah walaupun dibangun sendiri.

Dari keberhasilan tersebut, terdapat satu keinginan yang terpendam dalam hatinya, yaitu ingin orang yang telah meninggalkannya tersebut kembali dan melihat taman yang dulu ingin dibangun bersama tersebut.

Singkatnya, Ia ingin membuktikan kalau dia tetap bisa membangun taman tersebut hingga bunga-bunga bermekaran dan indah dan tidak pernah mengingkari komitmen awal yang telah dibangun.

Dari single ini, Pleasure Seekers ingin mengajak para pendengar yang berada di posisi tertipu, terkhianati, dan teringkari oleh seseorang untuk tetap optimis, melihat kedepan, dan coba hadapi semuanya sekalipun seorang diri.

Situasi ditinggalkan mungkin akan memberi bekas mendalam, tetapi bukan alasan untuk berhenti berjalan. Menjadi sendiri bukan berarti pupus, mungkin posisi tersebut memberi ruang lebih luas untuk dinikmati, melihat kembali, dan membangun kesendirian tersebut hingga akhirnya dapat mekar menghasilkan sesuatu yang lebih indah dan dapat membuat berkesan banyak pihak, termasuk pihak yang telah meninggalkan seorang menjadi sendirian. Ini juga menjadikan satu pijakan nyata Pleasure Seekers serta menampilkan semangat baru mereka dalam keseharian, terutama bermusik di tahun 2025 ini.

Besar harapan Pleasure Seekers, para pendengar pun (terutama mereka yang “ditinggal”) memiliki harapan dan semangat baru untuk membangun semuanya dan bisa mekar dengan lebih indah.

“Bloom” bisa sudah bisa didengarkan di berbagai platform digital pada tanggal 21 Februari 2025.

By admin

Dapurletter is an online media that provides information on music, culture and future information movements.

      dapurletter © 2025