Sebulan sejak Barasuara melepas CD ‘PQ-Race dan Perjalanan’ , kompilasi yang berisi versi baru oleh masing-masing personel band asal Jakarta tersebut untuk lagu “Pikiran dan Perjalanan” dari album dengan judul yang sama bisa dinikmati di berbagai platform musik digital.
Mulai 20 November, tiap minggu akan ada dua lagu yang dilepas secara berangsur hingga keseluruhan kompilasinya tersedia pada 6 Desember, dan semakin banyak pendengar bisa menikmati apa yang dikerjakan secara terpisah oleh Iga Massardi (vokal, gitar), Asteriska (vokal), Puti Chitara (vokal), Gerald Situmorang (bas), TJ Kusuma (gitar) dan Marco Steffiano (drum).
Di antara berbagai versi baru “Pikiran dan Perjalanan” ini, sepertinya versi TJ – yang beredar pada 20 November – termasuk yang paling mengejutkan. Antara lain, ini karena karya sang gitaris tersebut di luar Barasuara relatif lebih sedikit dibanding rekan-rekannya, jadi belum terbayang seperti apa jadinya jika ia berjalan sendiri. Di samping itu, TJ memang sengaja ingin membuat sesuatu di luar ekspektasi. “Anak-anak Barasuara doyan menganalisa. Gue doyan rock zaman dulu, jadi kalau Marco atau Gerald bilang, “Pasti TJ rock jadul,” nah gue inginnya, “Ternyata bukan!” kata TJ.
Untuk mewujudkan visinya, hal pertama yang dilakukan TJ adalah menghubungi Yosaviano Santoso, yang pernah tergabung di band LCD Trip bersamanya dan belakangan ini aktif sebagai gitaris additional untuk Elephant Kind. “Dia kawan baik gue dan main musik bersama dari sebelum ketemu Barasuara, dan gue merasa sangat nyaman bekerja dengannya,” kata TJ.
Saat memutuskan untuk menambahkan vokal, TJ sudah punya bayangan siapa yang diinginkannya untuk menyumbang suara: Anda Perdana, vokalis bersuara khas yang sempat memperkuat Bunga dan kini tergabung di duo rock etnis Matajiwa. “Di antara pemilihan vokalisnya, memang ada nama yang sudah gue cita-citakan. Salah satunya yang gue ingin banget, ya Abang Anda. Cuma itu, mau enggak, ya? Bisa atau enggak?” kata TJ. “Akhirnya diajak, dan dia mau dan bisa.”
Berhubung Anda kini berdomisili di Bali, maka proses rekaman vokal pun harus dilakukan di sana sebelum dikirim. “Hasilnya gue suka banget. Bagaimana pun, gue sangat mengagumi beliau juga, jadi alhamdulillah mau bernyanyi di sini,” kata TJ.
Mengenai proyek kompilasi PA-Race dan Perjalanan sendiri, TJ mengaku, “Gue senang banget, dan terharu. Gue merasa di dalam kumpulan Barasuara sendiri memang punya jurus masing-masing. Menggambarkan keanekaragaman isi kepala masing-masing, dan ternyata sekeren itu hasilnya.”
Sementara itu, TJ juga puas dengan apa yang didapat untuk dirinya sendiri melalui proyek ini. “Gue jadi lebih tahu mesti apa kalau ada proyek kayak ini lagi. Ternyata seru, dan ternyata kalau mau, ya bisa,” katanya. “Gue merasa bersyukur punya teman-teman yang keren. Mereka hebat dan mau mendukung dan membantu.