Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, didampingi Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, melepas ribuan penumpang Mudik Gratis Pemprov DKI Jakarta Tahun 2025 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Kamis (27/3).
Program tahunan ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menyediakan moda transportasi yang mudah dan aman bagi masyarakat Jakarta yang ingin merayakan Hari Raya Idulfitri bersama keluarga di kampung halaman masing-masing.
“Kegiatan ini menjadi upaya bersama untuk mengurangi kepadatan kendaraan pribadi dan menekan potensi kecelakaan lalu lintas, khususnya bagi pemudik dengan sepeda motor. Ini juga wujud komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menyediakan moda transportasi yang mudah dan aman bagi masyarakat Jakarta yang merayakan momen Lebaran di kampung halaman,” kata Gubernur Pramono.
Ia juga mengapresiasi seluruh jajaran Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta yang telah menyelenggarakan kegiatan Mudik dan Balik Gratis Angkutan Lebaran ini sehingga dapat memberangkatkan peserta mudik melalui angkutan darat dan perairan.
“Saya juga berterima kasih kepada BUMD dan non-government organization (NGO) yang telah berkontribusi melalui program corporate social responsibility (CSR) untuk menambah armada bus. Dengan begitu, tingginya animo masyarakat dalam mengikuti mudik gratis tahun ini dapat terakomodasi,” ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta menyiapkan fasilitas bus untuk mengantarkan peserta mudik menuju 20 kota/kabupaten di enam provinsi, yakni Bandar Lampung, Palembang, Tasikmalaya, Kuningan, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kebumen, Cilacap, Purwokerto, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Sragen, Yogyakarta, Madiun, Kediri, Jombang, Malang, dan Sidoarjo.
Total bus pada penyelenggaraan mudik tahun 2025 ini mencapai 552 unit dengan total peserta sebanyak 26.392 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan 11 persen dari target awal sebanyak 23.779 peserta. Selain bus reguler, ada empat bus dengan kuota 215 kursi yang disediakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bazis DKI Jakarta untuk penyandang disabilitas.
Selain itu, Pemprov DKI juga menyediakan 20 unit truk yang mengangkut 600 unit sepeda motor.
“Alhamdulillah, animo masyarakat luar biasa. Maka, bisa melebihi target yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Gubernur Pramono menegaskan, seluruh armada yang digunakan telah melalui pemeriksaan kelaikan jalan (ramp check) guna memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pemudik. Selain itu, Pemprov DKI juga melakukan tes kesehatan dan tes bebas narkoba bagi awak bus untuk memastikan perjalanan yang aman. “Kepada seluruh pengemudi bus, agar berhati-hati dalam berkendara, tidak memaksakan diri saat kelelahan, dan patuhi peraturan lalu lintas,” terangnya.
Dengan tingginya jumlah peserta mudik, Gubernur Pramono berpesan kepada para penumpang agar turut menjaga ketertiban dan kebersihan bus serta tidak membawa barang-barang berlebihan ataupun berbahaya. “Saya berharap perjalanan mudik ini menyenangkan, aman, dan tertib. Semua pemudik sampai di tempat tujuan dengan selamat dan menjaga kerukunan,” ungkapnya.
Bersamaan dengan keberangkatan pemudik, Gubernur Pramono mengatakan, telah hadir Pos Sosialisasi Anti-Pungli dan Pengaduan Pungli yang dapat dikunjungi di Kawasan Monas serta berbagai terminal, stasiun kereta api, dan pelabuhan. Ia menyebutkan, Pos Pengaduan Pungli merupakan upaya Pemprov DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya, Kejaksaan Tinggi/Negeri, serta Komunitas Masyarakat Anti-Pungutan Liar Indonesia (MAPI) untuk meningkatkan pemahaman akan bahaya pungli sekaligus memastikan masyarakat dapat menjalankan mudik tanpa terganggu oleh tindakan pungli.
“Saya mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan setiap tindakan pungli yang mungkin ditemui selama perjalanan mudik di berbagai pos pengaduan pungli, baik yang telah disiapkan Unit Pemberantasan Pungutan Liar (UPP) Provinsi DKI Jakarta maupun melalui Aplikasi Sistem Informasi Pengaduan Pungutan Liar (SIDULI). Bersama, kita ciptakan suasana mudik yang kondusif dan lingkungan Jakarta yang bebas dari pungutan liar,” tegasnya.
Gubernur Pramono juga mengingatkan pemudik yang akan kembali ke Jakarta dengan membawa saudara untuk mengadu nasib di Jakarta agar mempersiapkan keterampilan dan kemampuan dalam mencari pekerjaan di Jakarta. “Jakarta terbuka bagi siapa pun. Kami tidak akan melakukan operasi yustisi, tetapi siapa pun yang datang ke Jakarta, maka secara administrasi akan didata oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jakarta,” ucapnya.