Lagu “Tiga Titik Hitam” penuh Makna Terbesit dari Burgerkill

Bila kalian semua termasuk pendengar dari lagu-lagu Burgerkill, sepertinya hampir gak mungkin gak pernah mendengarkan lagu ini.

Lagu Tiga Titik Hitam merupakan satu dari banyak lagu legendaris yang menjadi favorit bagi para Begundal(sebutan bagi penggemar Burgerkill). Lagu ini dirilis pada album ke-dua dari Burgerkill yang berjudul “Berkarat” di akhir tahun 2003.

Album ini berhasil memenangkan nominasi Best Metal Production dari Indonesian Music Awards pada tahun 2004, yang merupakan penganugerahan musik pertama yang diikuti oleh Burgerkill sebagai salah satu nominee. Lagu Tiga Titik Hitam pun menjadi salah satu lagu yang menarik dari album ini dikarenakan mereka berhasil menggabungkan dua genre musik yang berbeda menjadi satu harmoni yang menyatu dengan sangat baik.

Hal ini tentu sangat menarik perhatian penikmat musik di Indonesia yang umumnya pada saat itu menyukai genre pop atau pop-alternative dari band-band lokal yang juga memiliki kualitas yang sangat baik di perindustrian musik Indonesia.

Tiga Titik Hitam lagu ini sarat akan makna akan kesedihan bercampur kemarahan. Suara Ivan Scumbag di awal lagu yang seakan bernarasi, menceritakan keadaan seseorang yang ditinggalkan, seseorang yang kehilangan segalanya.

Seseorang yang telah berada pada keadaan dimana merasakan kehampaan total pada jiwanya, juga motivasi hidup yang telah hilang.

 

Bisa kita liat dari lirik dibawah ini:

Ketika semua bayang menjauh dari tubuh

Dan ketika semua angan enggan menyapa

Terbaring aku, terjebak aku

Di keheningan dalam ketiadaan

 

Disini Burgerkill seakan membuat sebuah lagu untuk mewakili orang-orang yang merasakan perasaan tertekan dan kehilangan jati diri. Kalimat “semua bayang” di lirik tersebut bisa ditafsirkan sebagai sesuatu yang selalu bersama-sama kita,layaknya bayangan, yang bisa berarti: teman, keluarga, suami, istri, anak, kerabat, dll. Jadi seakan menceritakan keadaan ketika semua orang-orang yang selalu bersamanya itu meninggalkannya, bahkan bayangannya sendiri.

Lalu lirik “semua angan enggan menyapa” yang mungkin bisa diartikan dengan keinginan, cita-cita, harapan-harapan baik lainnya tidak ada yang berhasil ia gapai, yang baginya hal-hal yang diharapkannya tersebut seakan-akan sungkan, bahkan hanya untuk mendekati dirinya. Ini menggambarkan keadaan manusia yang hampa, dan tidak ada sesuatu pun yang perlu ia pertahankan, keadaan dimana sang manusia tersebut seperti tubuh yang tak berjiwa.

Selanjutnya dapat dibaca syair dibawah ini:

 

Kucoba cahayai ruang jiwa ini

Terus berharap dan terangi

Kucoba sembunyikan suara hati

Terus menampik dan berlari

Kutenggelam dalam kelam

Dan menjauh tanpa bayang

Kucoba menelan luka yang tak kunjung usai

 

Lirik diatas dinyanyikan oleh Fadli, dan menjadi lirik pertama yang “dinyanyikan”. Lirik tersebut menceritakan keadaan si manusia yang mencoba untuk terus berusaha mengisi ruang jiwanya yang telah kosong dan kering. Lirik “kucoba sembunyikan suara hati” menunjukkan bagaimana ia berada pada keadaan tertekan. Dimana tekanan tersebut membuatnya tidak dapat mengatakan apa yang seharusnya ia katakan, tidak dapat melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Ia terus tenggelam dalam kehampaan jiwa karena hal tersebut, namun sekaligus seakan menolak akan keadaan dirinya yang telah rusak.

Syair selanjutnya adalah reff dari lagu ini, dan jujur aja, menurut gue suara Fadli ketika menyanyikan lagu ini bener-bener buat merinding. Ini Syairnya:

 

Teriakan namamu(Mu)

Dikesunyian hatiku

Meraba, merangkul suryamu(Mu)

Dikehangatan jiwamu(Mu)

 

Syair selanjutnya tidak kalah kuatnya dalam menyampaikan makna, bisa dibaca di bawah:

 

Saat kebenaran tak lagi bermakna

Aku tersandar dan terdiam

Kemana akan kubawa diriku pergi

Semakin jauh, semakin rapuh

 

Syair diatas tidak begitu banyak analogi, dimana menceritakan keadaan manusia yang kehilangan arah hidupnya. Semakin ia berusaha berjalan, malah semakin hancur, semakin rapuh. Teriakan dan penekanan Fadli disini di syair terakhir diatas membuat siapapun yang mendengarnya paham sebesar apa depresi hidup yang dialami sang manusia. Marah yang teramat sangat.

Semua syair yang dinyanyikan oleh Fadli diatas kemudian disambut langsung dengan growl dari Ivan Scumbag yang memuat seluruh bulu kuduk berdiri. Berikut syairnya:

Lepaskan diri, jatuh membusuk

Biarkan aku, hilang .. Muak !

 

Kemarahan. Kekecewaan. Kesedihan. Sebuah rasa yang begitu kompleks terasa merasuk bagi pendengar lagu ini. Sang manusia sudah tidak ingin ada. Ia ingin hilang. Ia berharap untuk tidak pernah ada. Great Depression State.

Makna dan Pesan diatas mungkin sudah cukup mewakili perasaan gue pribadi setiap kali mendengarkan lagu ini. Setiap denger lagu ini jujur aja gue selalu terbawa emosi dan selalu merinding. Suara Fadli yang dalam dan kalem banget sudah seperti air bah di siang bolong, ditambah dengan suara Ivan yang begitu mencekam penuh kemarahan dan kesedihan.

Lagu ini sungguh-sungguh indah. Salah satu karya seni yang sarat akan makna. Menceritakan sebuah level-level depresi anak manusia yang mungkin banyak diantara kita merasakannya juga. Namun seperti lagu ini, kita menolak keadaan tersebut dan malah membawa kita kepada kehampaan jiwa. Hancur. Hilang.

Burgerkill…kalian luar biasa