Peluang Puppen Gelar Reuni

Peluang band hardcore asal Bandung, Puppen untuk menggelar konser reuni dengan menampilkan personel awal mereka sangat tipis. Meski beberapa band underground lainnya ada yang melakukan comeback di atas panggung dan merilis ulang albumnya.

Puppen yang dibentuk pada 1992 dengan personel Robbin (gitar) Arian (vokal, gitar), Prima (bass), dan Marcell Siahaan (drum) itu pecah kongsi pada 2002. Ditandai dengan konser terakhir bertajuk Puppen’s Last Show di Nirvana Cafe’s, Hotel Maharadja, 13 Januari di tahun yang sama.

Menurut bekas pemain bass Puppen, Prima Mulia, konser reuni band underground yang dirintisnya tersebut tidak mungkin dilakukan. Alasannya sangat mendasar, perilaku sebagian personel Puppen yang sudah tidak sepaham dalam idealisme bermusik.

“Saya anggap tidak bisa dilakukan (konser reuni). Saya sendiri tidak mau lagi terlibat. Tidak tahu teman yang lain. Karena bubarnya Puppen disebabkan perbedaan idealisme bermusik sebagian personel,” kata Prima Mulia.

Kalau pun ada rencana manggung kembali, Prima lebih memilih bergabung dengan grup beraliran serupa yaitu Koil, yang dianggapnya masih idealis.

“Walaupun pernah naik produksi rekamannya dengan perusahaan major label, mereka tuh tetap begitu. Sama seperti awal manggung, lagian masih satu angkatan saat bikin band. Masih masuk lah,” terang Prima.

Diakui Prima, Koil merupakan teman berdiskusi terutama dalam menciptakan karya musik. Biasanya sang vokalis Koil, Otong sering membahas perkembangan dan musik underground bersama dia.

Bukan cuma Prima, drummer Marcell juga tidak mau lagi terlibat dalam aktivitas Puppen lantaran kini sudah berperan sebagai sebagai penyanyi R&B (meski dalam beberapa kesempatan tetap memainkan musik rock bersama band grunge, Konspirasi).

“Mungkin banyak orang yang tidak tahu setelah Puppen terkenal, Marcell setiap manggung selalu tertekan psikologisnya,” ujar Prima.

Tekanan psikologis yang dialami Marcell, tutur Prima, lantaran dia merupakan personel termuda di Puppen. Skill drum yang dimilikinya memang memberikan nyawa dalam setiap lagu Puppen. Apa dikata, genre musik R&B telah melekat dalam jiwa Marcell. Itulah yang menjadi alasan Marcell jenuh memainkan musik hardcore dan berkegiatan dengan Puppen. Sampai akhirnya band legendaris itu bubar. Belasan tahun berpisah komunikasi, Prima mendapat kabar dari Marcell kalau dia ‘hijrah’ menjadi penyanyi solo R&B, sementara Arian mendirikan band baru yaitu Seringai dan personel lainnya, ada yang berkiprah di dunia digital.

“Syukurlah dia nemuin jalan yang diinginkannya. Kita mah sebagai teman, senang atas kesuksesannya. Kalau Robin, dulu yang saya tahu buka distro dan ngajar. Terakhir kali ketemu Robbin ingin pindah ke luar negeri. Kalau saya jadi fotografer,” ungkap Prima.

Profesi fotografer yang kini digelutinya, berasal dari keingintahuan dan ketertarikannya saat masih di bangku SMA. Saat mendapatkan peluang, Prima langsung menyabetnya. Dipilihnya profesi fotografer ini, tidak hanya serta merta ketertarikannya. Namun, intinya sebut Prima adalah untuk menyuarakan kelompok yang tertindas seperti kebijakan pemerintah yang dirasa tidak adil dan lain sebagainya.

“Sama saja saat kita membentuk Puppen. Idealismenya untuk mendobrak tatanan atau kebijakan yang dianggap tidak adil, menyuarakan suara yang terpinggirkan dan antimonopoli. Kebanyakan lagu Puppen soal itu, nah kalau sekarang lewat foto cuman beda media gitu,” tandasnya.

Meski berusaha melupakan masa lalunya, diakui Prima sempat beberapa kali kangen suasana bermusik. Di rumahnya terdapat gitar akustik, saat rindu memuncak acap kali memainkannya. Durasi bergitarnya hanya sebentar dan tidak memainkan lagu cadas. Lebih kepada musik yang enak didengar ditelinga.

“Lagian kalau lama ngegenjrengnya suka pegel tangan sekarang mah. Enggak lama-lama lah cuman ala kadarnya saja,” tambah Prima.

Puppen, sebut Prima, masih merupakan band besar, tapi tidak memengaruhi dirinya untuk menampilkan diri. Hal itu diketahui saat beberapa jurnalis junior menyebut Puppen sebagai band cadas asal Bandung yang disenanginya.

Ada pula yang menggunakan kaus dan topi berdesain tulisan Puppen, namun Prima cuma tersenyum dan menyebutnya sebagai masa lalu. Pada 2004 band ini pernah menggelar konser reuni, tetapi setelah itutidak ada lagi kabar beritanya.

 

Leave a Comment