Orkes Bada Isya, grup balada yang dikenal dengan lirik-lirik puitisnya, kembali menghadirkan gebrakan baru dalam dunia musik.
Terinspirasi dari “Bada Isya”—waktu reflektif setelah salat Isya—grup ini terus mengeksplorasi seni lintas disiplin, dan meyakini bahwa musik, sastra, tari, teater, dan seni visual dapat saling memperkaya dalam sebuah ekosistem yang terhubung.
Kali ini, Orkes Bada Isya merilis Album Live Session, yang menampilkan enam lagu mereka dengan format aransemen baru.
Album ini merupakan bentuk eksplorasi dan eksperimen musikal dalam format pertunjukan yang lebih kuat dan dinamis. Keenam lagu dalam album ini adalah Alamat, Mantra Pengusir Hantu, Fragmen Tanjung Karang, Alexander, Suaka Luka, dan Lelaku.
Berbagai penyesuaian instrumen dilakukan untuk menciptakan atmosfer pertunjukan yang lebih solid dan memberikan pengalaman mendalam bagi pendengar.
Orkes Bada Isya kini hadir dengan formasi terbaru, yang terdiri dari:
Mike Fena Firdania – Vokal
Aisyah Puspita Efendi – Backing Vokal
Febrian Malik Arrozaq – Gitar
Muhamad Alifiandri Zufar Rahman – Gitar
Ahmad Habib Panglima – Gitar
Robby Aslam Amrouzi – Bass
Annisa Rizka Dwiyan – Drum
Edythia Rio Wirawan – Composer & Music Director
Dengan komposisi terbaru ini, Orkes Bada Isya menghadirkan konsep musik pertunjukan yang lebih segar dan enerjik, memperkaya warna musik mereka dengan nuansa yang lebih dinamis dan penuh eksplorasi.
Album Live Session ini direkam secara langsung di Dazzler Coffee, sebuah kafe berkonsep vintage ala tahun 90-an. Kafe ini dipenuhi dengan barang-barang nostalgia seperti radio, televisi tua, pemutar kaset, Walkman, kamera analog, buku-buku antik, serta koleksi CD dan pita kaset dari musisi legendaris. Keunikan tempat ini semakin memperkaya pengalaman mendengar bagi para penikmat musik Orkes Bada Isya.
Dari keenam lagu dalam album ini, Alexander menjadi salah satu sorotan utama. Lagu ini mengisahkan perjalanan batin seseorang yang dipenuhi pertanyaan eksistensial tentang kehidupan, kesunyian, dan harapan.
Namun, dalam eksplorasi terbarunya, Alexander dihadirkan dalam versi yang lebih energik, mengajak pendengar untuk merayakan semarak kehidupan.
Alexander menggambarkan dinamika realitas hidup—jatuh, bangkit, merasa terpuruk, hingga mengalami kebahagiaan yang tak abadi.
Dengan pesan yang begitu relevan di tengah ketidakpastian dunia saat ini, lagu ini menjadi pengingat bahwa kehidupan selalu bergerak maju. Setiap tantangan bukanlah akhir, melainkan bagian dari perjalanan menuju makna yang lebih dalam.
Selain itu, “Alexander” juga menjadi simbol harapan bagi Orkes Bada Isya untuk terus menghasilkan karya-karya terbaik. Dengan semangat eksplorasi dan inovasi yang tiada henti, mereka berupaya menghadirkan musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah perasaan dan memberikan makna mendalam bagi para pendengar.
Album Live Session ini akan resmi dirilis di berbagai Digital Streaming Platforms (DSP) pada 21 Februari 2025. Sementara itu, video live performance dari album ini dapat dinikmati di kanal YouTube Orkes Bada Isya dan Sintesa Pro mulai 14 Februari 2025.
Orkes Bada Isya mengajak seluruh penikmat musik untuk merasakan perbedaan antara versi live dan versi original lagu-lagu mereka.
Dengan semangat eksplorasi yang terus menyala, mereka berkomitmen untuk menghadirkan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menyentuh hati dan memberikan makna mendalam bagi setiap pendengar.