Mati di Saturnus Memaknai Ketidakpastian Hidup dalam Rangkaian Tur “Tourbulensi”

Mati Di Saturnus alias Mas’aril Muhtadin untuk memberitahukan kabar terbarunya.

Setelah menghasilkan dua album yaitu Balada Orang-orang Piknik (2020) dan Menyedihkan (2023), dan setelah sempat tertunda beberapa kali dari yang diagendakan, kini Mati Di Saturnus akhirnya benar-benar mewujudkan perjalanan turnya.

Tur ini diberi judulnya “Tourbulensi”, berasal dari kata “turbulensi” yang menurut KBBI adalah kedaan terganggu karena perubahan yang tidak dapat diprediksi.

Teman ini dianggap Aril sebagai representasi atas apa yang biasa dialami manusia selama masa hidupnya di dunia, khususnya saat mengalami kondisi berada di atas namun tidak benar-benar di atas karena mengalami gangguan yang tidak dapat diprediksi dan dikontrol sehingga timbul potensi cukup besar untuk jatuh dari ketinggian. Ketidakpastian dalam turbulensi ini juga dianggap Aril sebagai representasi keadaan hidup manusia yang benar-benar hidup.

“Tourbulensi” mengkampanyekan apa yang disuarakan Mati di Saturnus dalam album debut dan sophomorenya, Balada Orang-Orang Piknik (2020) dan Menyedihkan (2023), yang berisi beberapa kumpulan cerita fiktif yang pilu dan lirik yang mengandung pesan teistik, nihilistik, inferioritas dan ironi.

Tur ini akan dilaksanakan dalam format penampilan solo maupun full band oleh Mati di Saturnus mulai Juli 2024 sampai Agustus 2024.

Selama perjalanan Tourbulensi, kegiatan yang akan dilakukan Mati Di Saturnus tidak hanya melakukan penampilan musik membawakan kedua albumnya namun juga diselingi talk show tentang karya dan proses pembuatannya.

Tak lupa, Mati Di Saturnus telah menyiapkan merchandise khusus untuk Tourbulensi berupa T-Shirt eksklusif.

Destinasi dan jadwal untuk Tourbulensi yang sudah dipastikan yaitu:

9 Juli dimulai dari Kota Blitar, kemudian 10 Juli, Jember, 11 Juli, Banyuwangi, 12 sampai 13 Juli, Pulau Bali di mana dari Blitar sampai Pulau Bali dilakukan dalam solo set.

Kemudian istirahat dan mempersiapkan sekaligus memperbaiki kualitas sejenak hingga tanggal 17 Agustus, Mati Di Saturnus memulai kembali perjalanan di Lumajang dalam format Full Band.

Kemudian Aril kembali rehat sampai tanggal 23 Agustus melakukan tur lagi ke Kediri, berlanjut 24 Agustus di Kota Surakarta, 25 Agustus di Yogyakarta.

Mati Di Saturnus mengakhirinya rangkaian Tourbulensi pada tanggal 27 Agustus hingga 29 Agustus di mana tanggal 28 dan 29, dan Mati Di Saturnus akan menjalaninya bersama rekan yang juga asal Malang, Adi Alam.