Dalam rangka mengendalikan inflasi daerah, menjaga ketersediaan stok, kestabilan harga, hingga kelancaran distribusi pangan selama Ramadan hingga Idulfitri, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memimpin pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (HLM TPID), di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (5/3). HLM TPID diikuti jajaran Pemprov DKI Jakarta, Kementerian/Lembaga, Bank Indonesia, Bulog, asosiasi atau pelaku usaha, dan instansi terkait. “Pelaksanaan HLM hari ini membahas perkembangan ekonomi dan inflasi, upaya pengendalian inflasi, kesiapan stok selama bulan Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri Tahun 2025. Kami juga mendukung pencapaian target inflasi nasional tahun 2025 sebesar 2,5%±1%, serta mengendalikan inflasi pada periode Ramadan dan Idulfitri tahun ini,” ujar Gubernur Pramono.
Ia menjelaskan, sesuai arahan Kementerian Dalam Negeri RI, dalam pengendalian inflasi ini akan dilaksanakan Operasi Pasar periode Ramadan-Idulfitri dengan komoditas minyakita, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, serta beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Ketersediaan gas LPG 3 kilogram saat ini terpantau cukup, dengan realisasi penyaluran LPG 3 kilogram hingga Februari 2025 mencapai 67.668 metrik ton (16,53%). Lalu, sisa kuota gas LPG sebanyak 341.576 metrik ton (83,47%), dari alokasi kuota tahun 2025 sebanyak 409.244 metrik ton. Gubernur Pramono ingin HLM kali ini juga bisa meningkatkan koordinasi dan sinergi lintas sektoral antara Pemerintah Pusat dengan TPID Provinsi DKI Jakarta. Harapannya, dapat menjaga inflasi daerah sekaligus memberi kepastian ketersediaan distribusi pangan untuk masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat tidak panic buying dan belanja secara bijak. Kami akan bekerja sama untuk memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan strategis, serta memantau harga pangan guna mengendalikan inflasi di Jakarta. Kami akan melaksanakan kerja sama antardaerah, melaksanakan urban faming, pasar dan program pengendalian inflasi lainnya,” imbuh Gubernur Pramono. Selain itu, TPID DKI Jakarta juga akan menambah frekuensi pangan keliling oleh BUMD dan BUMN di kantor pemerintahan dan rumah susun. Pada Maret ini akan diadakan di 240 lokasi. Ada pula promo pangan murah dan Promo KJS (Kamis Jumat Sabtu) di Gerai Pangan Perumda Pasar Jaya.
Perlu diketahui, DKI Jakarta memiliki pangsa ekonomi (16,71%, 2024) dan kontribusi (proporsi nilai konsumsi) inflasi tertinggi terhadap inflasi nasional (20,47%, SBH BPS 2022), sehingga perbaikan ekonomi dan pengendalian inflasi DKI Jakarta berdampak signifikan terhadap nasional.
Pada Februari 2025, Jakarta mengalami deflasi sebesar -0,29% (month to month/Februari terhadap Januari 2025); sebesar -1,79% (year to date/Januari dan Februari 2025) dan sebesar -0,59% (year on year/Februari 2025 terhadap Februari 2024). Komoditas utama penyumbang deflasi bulanan, yaitu tarif listrik, bawang merah, cabai rawit, cabai merah, dan tomat.
Pada Februari 2025, deflasi DKI Jakarta termasuk lima provinsi terendah dibandingkan 38 provinsi lain se-Indonesia, yaitu sebesar -0,59% (yoy). Secara historis, saat bulan Ramadan dan Idulfitri, komoditas pangan naik, terutama daging sapi, ayam potong, telur ayam, bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan minyak goreng.