Dampak Kemajuan Medsos terhadap Kejahatan Cyberbullying pada Remaja

Perkembangan teknologi, khususnya informasi telah berkembang dengan sangat cepat, seperti jaringan komunikasi, yang diperlukan untuk membangun sistem informasi yang stabil. Realita ini memiliki efek baik dan buruk bagi pengguna.

Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial sangat memudahkan masyarakat.

Media sosial memungkinkan orang untuk berpartisipasi dengan memberi komentar, likes, memberi feedback, dan berbagi informasi dalam durasi yang gesit dan tak terukur.

Tidak dapat disangkal bahwa media sosial sangat memengaruhi kehidupan seseorang. Dengan media sosial, orang yang awalnya kecil bisa menjadi orang yang hebat, atau sebaliknya. Media sosial telah menjadi kebutuhan primer dan candu bagi masyarakat, terutama remaja, sehingga mereka tidak bisa berhenti menggunakannya.

Media sosial dapat membawa penggunanya ke dalam budaya baru yang dapat mengubah cara mereka berpikir dan berperilaku. Hal ini paling berdampak pada remaja karena mereka adalah usia peralihan di mana kesehatan mental mereka lemah dan banyak dipengaruhi oleh dunia luar.

Kesehatan mental adalah kondisi emosional dan psikologis yang baik di mana orang bisa membubuhkan kemampuan kognitif dan emosi mereka, berpartisipasi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Dalam era modern, kaum muda sering dianggap lebih keren dan gaul jika mereka lebih aktif menggunakan media sosial. Mereka yang tidak menggunakan media sosial lumrahnya dianggap kuno dan antisosial.

Padahal faktanya, banyak kejahatan atau hal negatif yang timbul dari media sosial jika kita tidak bijak dalam menggunakannya.

Dengan hadirnya teknologi media sosial, masyarakat sekarang tidak hanya berinteraksi secara langsung tetapi juga berinteraksi secara tidak langsung. Media sosial adalah jenis media internet yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan orang lain secara online atau virtual.

Media sosial tidak hanya dapat memengaruhi perilaku pengguna tetapi juga dapat membuahkan perkara kesehatan emosional seperti depresi serta gangguan kecemasan yang mengganggu kesehatan mental pengguna.

Cyberbullying adalah ketika seseorang secara sengaja menghina, memaki, mempermalukan, dan mengancam seseorang dengan mengirimkan pesan teks, email, gambar, atau video melalui media internet atau teknologi digital lainnya. Remaja yang melakukan cyberbullying di Instagram menjadi semakin mengkhawatirkan.

Selain pelaku, korban cyberbullying dapat mengalami dampak negatif.

Menurut Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), orang yang melakukan pelecehan online dapat menghadapi tuntutan pidana.

Korban cyberbullying dapat mengalami efek yang sangat tidak baik, seperti harga diri rendah, depresi, kegelisahan, tidak tertarik pada aktivitas yang dahulunya mereka nikmati, ketidakbermaknaan, penarikan diri dari teman, menghindari kehidupan sosial, dan bahkan mengubah suasana hati, perilaku, pola tidur, dan nafsu makan mereka.

Untuk menghindari cyberbullying, kita dapat mengatur diri kita sendiri dengan mengonsumsi media sosial dengan bijak; memikirkan ulang sebelum meng upload sesuatu di sana; menyeleksi lingkungan sosial dengan nilai dan anutan yang baik; menyingkirkan menyajikan berita yang tidak valid; dan merintangi seseorang untuk menjadi eksekutor cyberbullying.