Bagnivan, musisi asal Fakfak, Papua Barat, kembali dengan single terbarunya “MOONIGHT”, yang akan dirilis pada tahun 2025.

Lagu ini menggambarkan kebimbangan antara melangkah maju meninggalkan masa lalu yang kelam atau tetap terperangkap dalam bayangan harapan yang pernah ada.

Bagnivan telah mencintai musik sejak kelas 4 SD, menciptakan lagu-lagu pertamanya di kamar dengan penuh eksplorasi.

Baginya, musik adalah ekspresi paling jujur, layaknya seorang anak kecil yang menggambar tanpa beban. Setiap bait, sound, chord, dan melodi yang ia ciptakan berasal dari perasaan mendalam, menjadikannya karya yang autentik dan penuh makna.

Perjalanan musik Bagnivan tidak instan. Ia pernah masuk 10 besar EMPC (Electronic Music Producer Competition) 2020 dan meraih juara 1 dalam kompetisi Indobeatbattle. Seiring waktu, ia semakin serius dan akhirnya merilis single pertamanya pada tahun 2022.

Dalam “MOONIGHT”, Bagnivan memadukan rap dan vokal bernyanyi dengan sound analog yang berpadu dengan chord jazz yang manis. Drum yang diproses dengan efek menciptakan nuansa organik, tetapi tetap memiliki sentuhan elektronik.

Eksplorasi ini terinspirasi dari musik Indonesia era 80-an, seperti Yopie Latul (Ambon Jazz), Transs (Hotel San Vicente), serta musik orkestra yang sering menjadi soundtrack film-film klasik tahun 70-an hingga 90-an, yang juga menjadi hobi tontonan Bagnivan. Semua elemen tersebut ia gabungkan ke dalam musik hip-hop dan rap yang khas.

Selain musik, Bagnivan juga menangani berbagai aspek kreatif secara mandiri, termasuk visual, cover art, produksi musik, editing, hingga color grading. Sekitar 70% karyanya dikerjakan sendiri, dengan dukungan beberapa teman untuk menyempurnakan hasil akhirnya.

Dengan “MOONIGHT”, Bagnivan membawa pendengarnya ke dalam perjalanan emosional yang dalam, mempertemukan kejujuran dalam berkarya dengan eksplorasi musikal yang kaya.

By admin

Dapurletter is an online media that provides information on music, culture and future information movements.

      dapurletter © 2025