Auryn, Model Cantik yang Jago Nyanyi Lagu Metal

Tidak banyak orang yang mampu menjalani lebih dari satu profesi dalam kesehariannya. Kesibukan menjalani berbagai aktivitas bisa jadi berefek pada tidak fokus lantaran terlalu banyak agenda yang harus dituntaskan.

Namun hal itu tidak berlaku bagi Ayuningtyas Khoirunnisa Lisetya Auryn, 23 tahun. Selain berprofesi sebagai model, Auryn pun diketahui sebagai vokalis salah satu band Metal asal Bandung, Invicta.

“Ya urusan ngatur waktu sih fleksibel aja, saling menyesuaikan aja. Misalnya ada sesi pemotretan di hari yang sama dengan agenda band, maka salah satu ngalah, enjoy aja sih,” ucap Auryn kepada Suara.com di Bandung, belum lama ini.

Sepintas tak akan ada yang menyangka perempuan asal Bandung itu piawai menyanyikan lagu-lagu metal yang khas dengan teknik vokal berat juga melengking.

Sedari kecil telinga Auryn dimanjakan dengan berbagai musik rock klasik. Ibunya kerap kali memutar lagu-lagu dari band-band macam Guns N’ Roses, Queen, Led Zeppelin hingga Iron Maiden.

Mengetahui bakal anaknya yang senang bernyanyi, ibunya kemudian berinsiatif memasukan Auryn ke salah satu tempat les piano di Bandung. Selama bertahun-tahun Auryn menjalani kesibukannya mempelajari berbagai macam teknik main piano, disamping bersekolah.

“Ya dulu les piano di Purwacaraka, dan sempet mengikuti event-event main piano gitu,” ucapnya.

Namun, seiring berjalannya waktu, saat memasuki usia remaja, tepatnya saat mengenyam bangku sekolah menengah pertama (SMP), Auryn mulai curi-curi waktu untuk membuat band pertamanya bersama sesama rekannya.

“Saat SMP malah minatnya ke band, waktu dulu main bass, musiknya deathcore. Tapi sempet ragu kok kayak gak masuk ya, gak menjiwai jadi bassist,” ungkapnya.

Alhasil, Auryn mulai mencari referensi lain dan kebetulan ia bertemu dengan salah satu vokalis salah satu band metal Bandung Demons Damn, Popo.

Kemudian, Auryn memutuskan untuk membentuk band beraliran technical deathmetal pertamanya pada 2010, dimana dia menjadi vokalis. Band itu bernama Pigphobia.

Akibat kesibukannya untuk bersekolah dan menjalani profesi di dunia modeling. Akhirnya Pigphobia vakum. Baru kemudian, pada 2019, Auryn membentuk band barunya bernama Invicta yang beraliran Djent Metal.

“Influence-nya kayak Meshuggah dan Gojira,” kata Auryn yang juga mahasiswa Psikologi, Universitas Maranatha, Bandung itu.

Namun, rencana besar Auryn bersama Invicta tak berjalan lancar. Pandemi Covid-19 membuat Invicta harus mundur sejenak.

“Sebenarnya 2020 pengen banyak manggung cuma kondisi Covid. Cuma sekali manggung di event MBC, Mojokerto Black Conspiracy pada maret 2020, sisanya sempet manggung virtual gitu di event Homeland,” cetusnya.

Tahun ini, Auryn bersama rekan-rekannya berencana merampungkan album perdana mereka dan berharap situasi kembali normal sehingga ia bisa kembali manggung bersama bandnya.

Pandemi tentu sangat berdampak besar bagi perjalanan Auryn bersama Invicta. Bagi musisi yang memutuskan menempuh jalur indie, tentu manggung menjadi hal yang sangat berharga. Berkarya lantas mementaskan dalam sebuah pertunjukan dan bisa berinteraksi langsung dengan penonton menjadi hal krusial bagi musisi indie.

“Kalau buat adaptasi ngaruh ya itu menurut aku salah satu kepuasan pemain band ketika berinteraksi dengan penonton. Ketika main virtual ya nggak ngerasain itu. Meski diupload di YouTube, ya tetap beda,” imbuhnya.

“Ya emosi dan semangatnya tidak tersalurkan. Ya semangat punya karya pengen cepet-cepet manggung dilihat penonton ya jadi nggak tercapai,” tambah Auryn.

Leave a Comment