Dengarkan Live & Loud, Cara Catzy Bersuara Keras Melalui Album Baru-nya

  • Bagikan

Hell’o sendiri bertemakan hal – hal spiritual “yang mencakup keinginan – keinginan akan materi terhadap sosok yang dianggap sebagai “Pemberi”, ungkap Catzy mengenai tema single gacoan-nya. 

 

 

 

Catzy, band muda penerus geliat skena musik Pekalongan ini kembali mengeluarkan cakar-nya. Setelah merilis single Bad Better, band yang baru terbentuk setahun yang lalu ini menawarkan debut album penuhnya.

Grup yang beranggotakan Shofia (vokal), Maruf (gitar), Syauqi (bass), dan Hakim (drum) ini memulai pemanasan albumnya dengan perilisan single Hell’o pada 26 Juni lalu.

Hell’o dipilih sebagai single jagoan pertama mereka karena musiknya yang ringan serta gaya vokal Shofia yang centil namun penuh energi.

Hell’o sendiri bertemakan hal – hal spiritual “yang mencakup keinginan – keinginan akan materi terhadap sosok yang dianggap sebagai “Pemberi”, ungkap Catzy mengenai tema single gacoan-nya. 

Album debut yang diberi judul Live and Loud ini total berisi enam lagu yang direkam di Ruang Tengah Studio, Pekalongan.

Mulai dari dua single yang sudah dirilis sebelumnya: Hell’o dan Bad Better, ditambah dengan Kill ‘em All, Back to Home, Nervous, serta satu-satunya lagu yang berlirik bahasa Indonesia, Utara.

Live and Loud sendiri dipilih sebagai judul album karena bagi Catzy hal itu mempunyai artian untuk “tetap bersuara dengan keras melalui musik – musik yang kami buat, entah dalam sisi religius maupun sudut pandang sosial”.

Hal ini menandakan bahwa musik dapat menjadi wadah kegelisahan serta luapan emosi manusia.

Gaya bermusik Catzy di album yang rekaman drum-nya yang dilakukan di Winsome Studio, Solo ini masih tidak beranjak dari apa yang mereka tawarkan pada dua single sebelumnya, pop punk dengan permainan breakdown yang heavy ala band hardcore.

Diakui oleh mereka bahwa selama pengerjaan album ini, personil Catzy banyak mendengarkan musik dari Black Sabbath, Scowl, Blitz dan juga Dead Sara yang secara sadar maupun tidak mempengaruhi proses rekamannya. Sebagai jenis musik yang sebelumnya dianggap sebagai genre yang hanya diperuntukkan bagi anak-anak pra-remaja, Catzy mencoba menyatukan berbagai genre musik yang mereka dengarkan tersebut menjadi satu dalam Live and Loud.

Album yang diproduseri oleh Om Babul ini pada dasarnya hanya mencoba memperkuat pop punk dengan campuran posi hardcore untuk membuat musik yang ceria dan ber-energi positif. Seperti yang disimak dalam lirik lagu Utara “berangkatlah menuju utara, bawa hati selalu tetap gembira”.

Menurut Catzy sendiri tema album ini secara keseluruhan “tidak begitu konkrit karena banyak lagu yang berbeda konsep satu sama lain, bagi kami hal ini membuktikan bahwa perpaduan musikalitas antar personil sangat mempengaruhi gaya bermusik”.

Mulai dari demam panggung di lirik Nervous “I got stuck here, holding mic in my right hand. Freeze, my body and couldn’t sing but keep standing in the stage”, sampai rasanya kembali di rumah dalam Back to Home.

Meskipun kaitan ceritanya tertaut secara tidak langsung, pemilihan alur cerita yang berliku-liku dalam album tersebut menjadikannya sesuatu yang tidak terduga. Termasuk kisah tak terduga dalam pembuatan album ini dimana “vokalis kami masuk IGD tengah malam di tengah sesi take vokal berlangsung” kenang Catzy.

Dengan menggandeng Khairur Rizqa aka Badfoo pada divisi artwork, illustrator sekaligus artist tattoo berbasis di Yogyakarta ini mencoba menterjemahkan apa yang diinginkan Catzy di album ini dalam bentuk visual.

Hasilnya?

Sebuah artwork cover yang bisa merepresentasikan suara keras yang disajikan oleh Catzy.

Album Catzy – Live and Loud akan dirilis via digital stores oleh Elbuba Records pada 20 Juli 2025 nanti, dilanjut dengan beberapa rencana showcase dan promo tour yang bisa diikuti update-nya melalui akun instagram @catzy.lazy untuk info lebih lanjut.

  • Bagikan