Lagu If I Try merupakan single ke-4 dari Emma Elliot. Lagu ini merupakan lagu kedua yang sepenuhnya berbahasa Inggris, setelah single pertamanya, Movie. Meskipun Film diproduksi dalam bentuk sesi workshop, lagu ini ditulis secara asli dalam semalam di bulan Desember.
Lagu “If I Try” menjelaskan tentang bagaimana hidup terus berjalan tanpa terhentikan. Emma terkejut dan menyadari betapa cepatnya hidup berjalan satu tahun yang lalu dan ia tidak bisa mengendalikan hal tersebut.
Sekeras apapun ia mencoba, ia tidak dapat menghentikan waktu yang terus berjalan. Draft lagu ini ditulis pada tahun 2023 namun diproduksi kembali pada akhir tahun 2024.
Proses produksi lagu ini sempat mengalami beberapa tantangan dalam membentuk dan menemukan aransemen lagu yang tepat. Namun, seiring berjalannya waktu lagu ini dirangkai dengan musik akustik yang dipadukan dengan melodi serta lirik yang menciptakan suasana sentimental yang membawa ke pendengar masa lalu.
Mencoba semua yang aku bisa untuk memperlambat waktu, membuat hari-hariku lebih panjang sepanjang malam. Setiap minggu saya tidur satu jam kemudian, tidak mau bangun, menyesal nanti.
Inspirasi dari lirik awal ini terinspirasi dari kebiasaan Emma pada malam hari yang suka menunda tidur, bukan karena lelah tetapi keinginannya untuk menghentikan waktu.
Namun aku tidak boleh tertinggal, dan aku tidak akan bisa, bahkan jika aku mencobanya… Karena aku tidak dapat menghentikan waktu, dan aku tidak dapat melakukannya meskipun aku mencobanya. Kalimat “I can’t even if I try,” sering bermunculan dalam lagu ini karena merepresentasikan tentang makna poin yang ingin disampaikan.
Meskipun Emma merindukan masa lalu, ia sadar ia tidak bisa kembali lagi dan yang bisa ia lakukan adalah terus berjalan dan menghargai setiap momen yang ada.
Satu per satu hapus foto-foto yang dimaksudkan untuk bertahan seumur hidup.
Lirik tersebut terinspirasi dari foto Emma yang dipajang di dindingnya. Selama bertahun – tahun ia mengumpulkan foto kenangan polaroid yang menjadi kenangan dan hubungan yang berarti baginya. Ia sempat berpikir kenangan tersebut akan tersimpan selamanya.
Hapus tembokku, hingga terasa gundul, awal baru yang segar . Ketika teman – teman Emma melanjutkan masa kuliahnya, lirik ini menginspirasi dirinya seakan ia juga akan pergi meninggalkan segalanya.
Bulan Desember sudah dekat, aku hampir tidak bisa merasakan kehangatannya.
Lirik ini ditambahkan pada tahun 2024 untuk lebih merepresentasikan kerinduan Emma pada masa lalunya. Ia menghubungkan kembali dengan bulan Desember yang tidak hanya menandai akhir tahun, tetapi juga musim dingin.
Saat ia mengingat masa lalu, ia teringat dan merasakan begitu banyak kenangan yang hangat bersama keluarga dan teman – temannya, entah itu tertawa, berenang, dan berjemur dan berdiri di bawah sorotan lampu panggung. Selain lahir di musim panas, ia juga merasakan sebagian hidupnya lahir di momen itu. Berjalan dari momen ini seperti menuju pelestarian musim dingin.
Lagu ini diproduksi oleh Dennis pada tahun 2024. Emma memberikan versi akustiknya, Lalu Dennis menyusun ulang dengan instrumen akustik dan synth. Kamga juga ikut berperan dalam pengarahan vokal.
Di studio, Emma fokus menyanyikannya dengan emosi yang sesungguhnya yang terdengar sangat natural.
Pada bagian akhir, lapisan vokal yang berpadu dengan string dan perkusi memberikan sentuhan hangat yang semakin memperkuat atmosfer lagu ini.
Emma berharap pendengar bisa merasakan makna lagu ini. Tumbuh dewasa itu tidak mudah, dan masa muda seringkali membingungkan. Meski Emma sendiri kurang menyukai proses ini, lewat lagu ini, ia ingin membantu orang lain merasa lebih tenang. Setidaknya dengan menyadari bahwa waktu berjalan cepat dan semua orang mengalaminya.
Foto sampul If I Try diambil di karnaval Jerman. Ayah Emma yang hobi fotografi sering mengabadikan momen saat mereka berwisata. Sejak kecil, Emma terbiasa menutupi wajahnya dengan rambut.
Kebiasaan ini dimulai saat ia berenang di apartemen temannya dan menyadari betapa lucunya tampilannya.
Saat di karnaval, karena cuaca dingin, ia spontan menarik syal dan rambut ke depan. Ayahnya tertawa dan langsung mengambil foto. Gambar ini sempurna untuk menunjukkan sisi anak kecil dalam dirinya, sesuatu yang ingin ia kenang dan tahankan, sesuai dengan makna lagunya.
Fakta menarik:
Lagu ini kembali ke Emma pada Desember 2024. Saat itu, hidupnya sudah banyak berubah sejak pertama kali menulisnya. Setelah kuliah, ia pulang ke Indonesia untuk menyelesaikan lagu ini. Pengalamannya selama setahun terakhir membuat lagu ini terasa lebih melankolis.