Fleshbone, grup musik berjenis musik old school death metal kini jadi momok kengerian lainnnya dari kancah musik ekstrem Bandung hadir di tahun 2024, namun diisi wajah-wajah familiar di lorong bawah tanah.
Bersama dengan formasi terkini setelah berganti nama dari Alldeath, mereka mematangkan teror, sebuah EP berisikan lima lagu teranyar nan fatal bertajuk Relics of Destruction pada 27 Juni 2025 lewat Stocker Records secara fisik–CD dan kaset.
Relics of Destruction lebih dari sekedar rilisan dengan komposisi mematikan–ini adalah pecutan fatal.
Mereka menyatukan narasi tentang eksploitasi alam, genosida, perang dan sifat destruktif manusia lainnya dalam naungan musik berkiblatkan Deeds of Flesh hingga Brodequin–cepat, teknikal, namun di bawah satu arwah yang pasti ikut serta: mentah.
Mereka mengubah lima lagu di dalamnya jadi badai kutukan dan sumpah serapah, lengkap dengan nuansa mencekam sekaligus agresif.
Meski ketika mereka menulis EP ini perang Iran-Israel dan rencana jahanam pemerintah menambang habis-habisan Raja Ampat belum menggaung, ironisnya Relics of Destruction jadi relevan untuk dikhidmati.
Narasi kehancuran yang mereka prediksi diamini oleh segelintir manusia yang mereka targetkan di EP ini, maka ini sekaligus jadi sikap mereka akan isu-isu tersebut: hentikan.
Menyambung narasinya yang kelam, Pendengar diajak menapaki jalan sunyi penuh api, darah, dan teriakan yang terkubur, melelehkannya dengan agresi old school death metal dari energi kancah musik logam mati Bandung era ‘90-2000a-an, sehingga menjadikan Relics of Destruction sebagai pusaka musik penghancur yang tak hanya menghantam fisik, tapi juga mengusik ruang personal, dengan satu harapan output: introspektif.
Sejauh ini, Fleshbone belum berencana untuk menghadirkan Relics of Destruction secara digital, namun rilisan fisiknya sudah bisa diikuti pra pesannya via Stockers Records per 27 Juni sampai 11 Juli 2025.
Ikuti segera!.