Turbidity
Pengalaman pertama Turbidity menggebrak Thailand adalah pada saat tampil di Bang-Cock Deathfest 2013. “Tentunya menjadi pengalaman yang sangat berarti buat kami ya, bisa diundang dan perform di negara lain bersama beberapa band pengisi lainnya saat itu,” ungkap mereka. “Skena di sana lumayan bagus juga untuk saat itu. Tetapi mungkin ruang lingkupnya tidak sebesar seperti di indonesia. Tapi menurut kami Thailand merupakan salah satu negara yang memiliki skena death metal yang cukup kuat dari dulu hingga kini,” ucapnya.
Sebelas tahun kemudian, Turbidity kembali diundang tampil di Thailand yang membuktikan popularitas mereka di sana. “Ya mungkin karena kami sempat perform di sana tahun 2013, tentunya ada peran label (Brutal Mind -ed.) yang sangat membantu kami untuk penyebaran karya yang kami buat hingga kami bisa kembali diundang dan perform di Thailand,” tutur mereka.
Sedangkan mengenai fasilitas yang dibutuhkan Turbidity untuk dapat terbang dan singgah ke sana, mereka terbantu oleh beberapa pihak yang bekerjasama. “Bila patokannya kepada riders tentu saja tidak sesuai namun ada kerjasama yang dijalin antara promotor, label (Brutal Mind -Ed.), dan band yang harus tetap dijaga. Untuk menutupi kekurangan keperluan biaya, kami menjual merchandise pastinya.
Namun sepenuhnya kami percayakan kepada manager dan label yang sudah mengatur semua kebutuhan dari mulai keberangkatan hingga kami kembali lagi ke Tanah Air nanti,” ungkap mereka.
Untuk setlist di Asian Brewtality fest nanti, Turbidity akan membawakan beberapa lagu dari album pertama, dan sisanya mereka gempur dengan lagu-lagu dari album “Orgies of Sadism”. Saat ini Turbidity tengah disibukkan dengan proses penulisan lagu untuk album baru yang telah mencapai sekitar 70%. Selain itu merencanakan tur, dan pastinya mengisi panggung-panggung festival berikutnya.
Turbidity dikenal sebagai pengusung slam brutal death metal andalan kancah kota Bandung yang eksis sejak 2008. Mereka telah mengantongi dua album penuh, “Suffering of Human Decapitated” (2011, Extreme Souls Production), dan “Orgies of Sadism” (2021, Brutal Mind). Serta satu mini album, “Vomiting the Rotten Maggot” (2012, Horrible Creation). Lagu-lagu dan performa live mereka dijamin memantik non-stop headbanging dan moshing. Formasi terkini dihuni oleh Bobby Pamungkas (vokal), Daniel Lesmana (gitar), Ferry Ferdiansyah (bass), dan Friziansyah (dram).
Guttural Disease
Sedangkan pengalaman pertama Guttural Disease menancapkan cakarnya di tanah Thailand pada saat tampil di Bang-Cock Deathfest 2015.
Bagi mereka, pengalaman yang paling berkesan adalah menjadi pembuka salah satu band legendaris dari Jepang, Infernal Revulsion yang merupakan penampil utama festival tersebut. “Skena di sana kritis, karena rata-rata metalhead yang datang dan menonton pasti tahu lagu bandnya satu per satu,” ungkap Dio, sang vokalis.
Sembilan tahun kemudian, Guttural Disease kembali diundang ke Thailand bersamaan dengan Turbidity dalam event yang sama. Hal yang juga membuktikan popularitas mereka di sana. “Sebenarnya tidak jauh dari campur tangan label kami yaitu Brutal Mind karena sistem distribusi Brutal Mind yang cukup masif dan kebetulan selera musik kami tidak jauh dengan apa yang didengarkan oleh metalhead Thailand,” tutur Dio.
Sedangkan untuk transportasinya, Guttural Disease juga menjalani hal yang serupa dengan Turbidity. “Hanya akomodasi kebetulan sesuai dengan riders kami karena pada dasarnya kami tidak meminta hal-hal yang aneh-aneh,” cetus Dio.
Dan untuk setlist di Asian Brewtality nanti mereka akan membawakan lagu-lagu dari full length album. Serta memperkenalkan satu lagu baru untuk persiapan EP terbaru di tahun 2024. “Yang pasti kami sedang mempersiapkan EP terbaru kami yang berisikan 5 lagu dan tentunya masih di bawah bendera label kita Brutal Mind,” pungkas Dio.