Menjelang akhir tahun 2023, industri musik berada di titik puncak kebangkitan teknologi. Berkaca pada inovasi menonjol tahun ini, kami mengantisipasi tren yang akan terjadi pada kreasi remix, distribusi, dan konsumsi musik pada tahun 2024.
Harmonisasi dengan AI: Asisten Komposer Baru
Kecerdasan buatan dalam musik bukan sekadar alat; itu menjadi kekuatan kolaboratif. Tahun depan akan menyaksikan peningkatan komposisi dan kolaborasi musik yang difasilitasi AI. Momentum ini didorong oleh serangkaian platform AI yang mudah digunakan, yang memungkinkan bahkan mereka yang tidak memiliki latar belakang musik atau tidak memiliki latar belakang musik untuk membuat lagu dengan perintah teks sederhana. Misalnya, layanan seperti Mubert menawarkan kepada pencipta kemampuan untuk menciptakan soundscape yang dipersonalisasi, menghilangkan hambatan yang pernah membuat produksi musik menjadi eksklusif. Keunggulannya tidak dapat disangkal: kemudahan akses, keterjangkauan, dan kemampuan untuk menciptakan musik bebas lisensi, yang dapat diterima oleh para pencipta di mana pun. Teknologi ini hadir bukan untuk menggantikan artis, namun untuk memperkuat kreativitas mereka, memungkinkan mereka menjelajahi wilayah musik baru tanpa kehilangan sentuhan khas mereka.
Harmoni Sosial: Perpaduan Platform Musik dan Media
Pada tahun 2024, media sosial diprediksi akan melampaui streaming sebagai penghasil keuntungan utama di industri musik. Meskipun streaming berkuasa sebagai raja uang dalam industri ini, pendapatan dari kemitraan dengan platform media sosial seperti Meta, TikTok, dan Snap meningkat dengan kecepatan yang lebih pesat. Sumber pendapatan ini, yang sebelumnya tidak berarti apa-apa, telah berkembang menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi perusahaan musik, menandai pergeseran dari hubungan yang penuh kontroversi menjadi kemitraan yang menguntungkan hanya dalam beberapa tahun. Transformasi ini mencerminkan semakin besarnya dampak konten buatan pengguna dan konvergensi musik dengan bentuk hiburan digital lainnya, seperti game, kebugaran, dan pengalaman virtual. Ketika label-label besar menjalin hubungan lebih dalam dengan platform sosial—dibuktikan dengan kesepakatan seperti Sony Music dengan TikTok —ada pergerakan menuju model baru yang memadukan media sosial, streaming musik, dan elemen interaktif.
Blockchain: Kehebatan Fair Play
Janji Blockchain kepada industri musik adalah tentang keadilan dan transparansi. Pada tahun 2024, kami memperkirakan blockchain akan semakin banyak digunakan untuk mengelola hak musik, menyederhanakan pembayaran royalti, dan memastikan bahwa pencipta mendapat kompensasi yang adil atas karya mereka. Munculnya token non-fungible (NFT) untuk rilis konten eksklusif atau pengalaman penggemar yang unik juga dapat mengubah cara kita berpikir tentang memiliki dan menikmati musik.
Pengalaman Mendalam: Gedung Konser Baru
Pengalaman musik yang mendalam sedang dilakukan untuk membentuk kembali cara kita berinteraksi dengan musik pada tahun 2024, memadukan sensasi sensorik dari pertunjukan langsung dengan dunia virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang luas. Seiring dengan semakin matangnya teknologi ini, artis seperti aespa memimpin, menawarkan kepada penggemar gambaran sekilas tentang dunia virtual yang kaya akan karya, tempat musik melampaui dikotomi audio-visual tradisional, sehingga membina hubungan yang lebih dalam antara artis dan penonton. Inovator seperti Grimes dan Bon Iver juga menerima perpaduan ini, mengintegrasikan seni visual transenden dan teknologi mutakhir untuk mendefinisikan kembali penceritaan dalam musik mereka. Revolusi digital menghadirkan lanskap suara yang dipersonalisasi dan dikurasi oleh AI, disesuaikan dengan selera individu dan pengalaman yang melampaui batas sebelumnya. Perkembangan ini menandakan tren yang lebih luas di mana transparansi blockchain dan potensi kreatif VR/AR bersinggungan, menciptakan model bisnis yang menghargai pengalaman penggemar seperti halnya ekspresi artistik.
Personalisasi saat Bermain: Lagu Kebangsaan Algoritma
Terakhir, personalisasi akan terus mencapai puncaknya pada tahun 2024. Algoritma menjadi DJ baru, menyusun playlist tidak hanya berdasarkan genre atau kebiasaan mendengarkan di masa lalu, tetapi juga suasana hati, waktu, dan bahkan cuaca. Di masa depan, kita mungkin melihat personalisasi yang lebih terperinci, dengan algoritme yang memprediksi apa yang ingin kita dengar bahkan sebelum kita menyadarinya sendiri.
Menatap tahun 2024, evolusi teknologi musik akan membawa perubahan signifikan dalam industri musik. Kecerdasan buatan semakin meningkat sebagai mitra kreatif, media sosial muncul sebagai platform utama untuk berbagi dan penemuan musik, dan teknologi blockchain memperkenalkan era baru dalam pengelolaan hak dan kepemilikan. Sementara itu, pengalaman virtual yang imersif mengubah siaran langsung, dan teknologi personalisasi menyempurnakan pengalaman mendengarkan kita agar sesuai dengan preferensi individu.
Secara kolektif, kemajuan-kemajuan ini mengarahkan kita menuju industri musik yang lebih mudah diakses, interaktif, dan disesuaikan dengan selera pribadi kita—sebuah tempat di mana teknologi meningkatkan koneksi kita dengan musik yang kita sukai.