Qodir Band Hadir Berikan Penyihir untuk Semua

Qodir Band adalah grup band yang digawangi Dul Jaelani, Muhammad Xaviar, Deriel Sudiro dan Axel CB ini terbentuk sejak Maret 2022. Kini mereka kembali lagi dengan single terbarunya.

Single yang berjudul Penyihir memberikan sesuatu yang beda dari sebelumnya. Ini adalah single keempat dari album Seribu Bulan yang sudah diluncurkan tahun lalu.

Lagu yang sudah dirilis pada 22 September 2023 ini memiliki makna dan arti penting untuk Qodir Band. Bukan sekadar lagu biasa yang asal dirilis atau dilepas begitu saja ke hadapan pencinta musik khususnya penggemar Qodir di seluruh Tanah Air.

“Sepakat kami mengusung musik rock sebagai harga mati genre musiknya Qodir. Karena kami melihat musik rock hampir punah di era zilenial sekarang. Kami ingin meramaikan kembali skena musik funk, blues, psychedelic, rock & roll yang sudah hampir punah di industri musik era zilenial. Namun untuk permainan diksi pada lirik lagu, kami ingin pendengar Qodir mempunyai interpretasi sendiri-sendiri. Karena kami mengangkat banyak tema dari setiap single yang kami buat,” ungkap Muhammad Xaviar, sang gitaris.

Lirik lagu Penyihir ini hasil kontemplasi Dul Jaelani yang memang banyak membuat lirik lagu untuk Qodir dan tentu saja dibantu teman-teman satu bandnnya. Untuk lagu ini, Dul memberi tema khusus yang jarang-jarang anak muda seusianya mengamati dengan jeli yakni fenomena soal elit global yang mengemuka belakangan ini di kanal-kanal media sosial dan YouTube.

“Soal lirik, Qodir mengambil diksi yang lugas aja. Waktu saya take vocal, saya hanya melantunkan sebuah syair yang menggambarkan keresahan saya terhadap era yang sedang berjalan. Dan mungkin juga keresahan banyak anak muda lainnya. Jadi tidak ada lirik yang diganti semenjak kita menemukan lirik pertama. Utuh dari awal sampai proses mixing dan mastering. Saya rasa lagu Penyihir adalah lagu yang paling relate di kondisi kehidupan sosial anak muda jaman sekarang. Dan ini bentuk sarkasme terhadap elit global dunia,” tutur Dul Jaelani.

“Untuk proses pembuatannya sendiri karena, lagu ini termasuk dalam album Seribu Bulan yang digarap kurang lebih hamper 1 tahun. Akan tetapi khusus lagu Penyihir dibutuhkan waktu 2 bulan dalam proses buat lirik sampai jadi lagunya. Lumayan lama untuk diskusi lirik dan musiknya,” jelas Muhammad Xaviar.

Mereka juga memiliki alasan mengapa memiliki Penyihir sebagai single keempat Qadir Band.

“Setelah diskusi panjang lebar dengan teman-teman Qodir dan secara musyawarah single ke-4 dari album Seribu Bulan, kami sepakat merilis lagu Penyihir karena ingin mengisi kekosongan lagu upbeat di era zilenial ini. Kami juga terinspirasi dari lagu Ali yang dinyanyikan oleh Dance Habibi. Yang merupakan side project dari John Paul Patton, yang juga vokalis dari Kelompok Penerbang Roket,” beber Dul Jaelani.

Mereka juga memiliki tantangan dalam mengerjakan single ini.

“Kami semua memang penggemar berat Nirvana, tapi kami tak mau melakukan apa yang telah Nirvana lakukan. Kami ingin melakukan sesuatu yang baru dengan menambahkan brass section pada lagu ini. Biar beda dan kaya musiknya,” tutur Axel CB.

“Namun saya turut prihatin dengan memudarnya musik rock di era zilenial. Mungkin ada, tapi banyak sekali band rock zilenial lainnya yang kekurangan wadah. Apalagi di industri komersial. Maka dari itu, dengan berusaha selalu konsisten, kami ingin bersama-sama membangkitkan musik rock lagi dengan band-band rock zilenial lainnya,” sambung Dul Jaelani lagi.

Untuk video musiknya sendiri juga sudah digarap. Qodir Band menampilkan semacam video dokumentasi daerah yang ikonik di Jakarta. Beberapa di antaranya Blok M, M Bloc dan lainnya.