Melancholy and Beautyfall Exulansis: Alunan Kebahagiaan dan Kesedihan yang Jalin-Berjalin dari band First Breath After Coma

Dari Bitung, Sulawesi Utara, semilir angin itu berhembus.

Tenang dan membelai, sebelum secara perlahan menggulung menjadi pusaran sonikal nan emosional.

Perkenalkan: First Breath After Coma, trio post-rock beranggotakan Giras Andhira Idrus (drummer), Kurnia Koko (bassist), dan Alfacino Singkay (gitaris).

Lewat debut EP Melancholy and Beautyfall Exulansis, kita dibawa mengarungi kebahagiaan dan kesedihan yang jalin-berjalian dalam hidup.

Tak ada batas tegas antara gelap terang; tak ada pembeda antara suka dan duka; keduanya menyatu, lebur dalam aliran notasi yang memberikan kesan sinematik.

Nomor “Fifteen in Aries”, “Quiet Trip” dan “Sun and Moon” menyajikan keindahan dalam sapuan bebunyian yang lentur serupa haiku.

Kehadiran First Breath After Coma menjadi pembeda dalam geliat skena musik Sulawesi Utara yang sedang didominasi oleh musik hardcore, punk dan metal.

Melancholy and Beautyfall Exulansis direkam dan melalui proses mixing-mastering oleh Firman Pakaya di Alterego Studio Bitung.

EP ini dirilis oleh Earthquake Records dan telah tersedia di berbagai kanal digital streaming.