Tahun 2024, dunia musik Indonesia disegarkan dengan kehadiran sebuah band baru bernama MARA. Band ini terdiri dari tiga musisi berbakat: Alda Rizky Ananda sebagai vokalis, Jondry Rusadi sebagai gitaris, dan Rifky Aldian sebagai drummer.
Mereka sebelumnya telah berkarya dalam proyek musik masing-masing sebelum akhirnya bergabung untuk menciptakan kombinasi yang unik dan penuh warna dalam proyek terbaru mereka.
Dengan latar belakang yang beragam, MARA memilih genre pop dengan sentuhan mellotron sebagai identitas musik mereka. Nama MARA, yang berasal dari bahasa Ibrani מָרָה, berarti pahit atau kepahitan.
Kepahitan ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan dan membentuk diri kita saat ini. Meski bertemakan kepahitan, single perdana mereka yang berjudul “Di Balik Rayu” justru berhasil memberikan nuansa manis pada pertengahan tahun 2024 dengan melodi yang memadukan elemen pahit dan manis secara harmonis, sehingga sangat pas didengarkan di berbagai momen.
Lagu “Di Balik Rayu” adalah sebuah cerita tentang seseorang yang merasa tertekan dalam hubungan percintaan karena harus memenuhi ekspektasi pasangannya. Dengan lirik yang mendalam, MARA menyampaikan pesan emosional melalui vokal sendu yang menyentuh relung hati.
Lagu ini menggambarkan kekecewaan dan rasa sakit yang dirasakan ketika seseorang harus mengorbankan dirinya demi memenuhi bayangan ideal pasangannya.
Penggalan lirik seperti: “Mengapa aku harus menjadi imajinasimu? Apakah hanya itu cara mencintai diriku?” menggambarkan kekecewaan dan rasa sakit yang dirasakan ketika seseorang harus mengorbankan dirinya demi memenuhi bayangan ideal pasangannya.
Alunan melodi yang melantun dalam lagu ini memberikan kombinasi antara kepahitan dan keindahan yang menyakitkan
Vokal sendu Alda mampu menyampaikan emosi yang mendalam, sementara permainan gitar Jondry memberikan sentuhan retro yang khas, dan ketukan drum Rifky mengokohkan dasar ritme yang menghanyutkan.