JELUSICK yang digawangi oleh empat sekawan yang bekerja sama dalam musik yaitu Dino Jelusick (vokal, keyboard, keytar), Ivan Keller (gitar), Luka Brodaric (bass, backing vocals) dan Mario Lepoglavec (drum, backing vocals), semakin menunjukkan eksistensi mereka di belantika musik rock dunia.
Setelah merilis secara resmi album perdana mereka ‘Follow the Blind Man’ pada September 2023 lalu, satu persatu single-nya mulai dibuatkan video klipnya.
Kini giliran single “Died” yang telah dibuatkan video klip dan dipertontonkan kepada publik melalui akun YouTube resmi Jelusick.
“Secara total album, ada 11 lagu dalam album debut Jelusick, yakni Follow the Blind Man”, “Animal Inside”, “Died”, “What I Want”, “Acid Rain”, “Chaos Master”, “The Great Divide”, “Fly High Again”, “Reign of Vultures”, T”he Bitter End” dan “Healer”.
“Dengan dirilisnya single dan video klip, kami ingin menunjukkan eksistensi kami pada dunia. Tujuan kami adalah untuk membuat musik dan menyampaikannya kepada publik dengan cara yang elegan. Umumnya, label musik hanya akan merilis 3 lagu di awal sebelum album dirilis ke publik. Tapi kami tidak mau begitu. Karena jika itu dilakukan, 8 lagu sisanya tidak begitu mendapat perhatian publik. Jadi, kami tidak peduli bahwa setelah album dirilis, penayangan setiap video klip akan lebih sedikit diperhatikan dibandingkan sebelum album dirilis. Kami melihat hal ini sebagai ‘harta karun’ yang kami tinggalkan untuk penggemar kami,” ucap band.
Jelusick menceritakan bahwa video klip ‘Died’ dibuat oleh Music Clip Team dari Swiss pada festival Tennwill. Dengan sejumlah ide, akhirnya tim tersebut berhasil membuatkan video klip ‘Died’. Bercerita tentang keadaan yang terkadang kita hadapi dalam kehidupan, Jelusick ingin menyampaikan kepada dunia, bahwa tak masalah untuk mencobanya. Jika gagal, semuanya pasti akan berakhir juga.
Ketika ditanya mengenai potensi pasar di Indonesia, Jelusick mengungkapkan bahwa Dino membuka pasar bagi Jelusick saat tampil bersama Dewa 19 beberapa waktu lalu. Suaranya, aksi panggungnya dan karismanya adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan.
“Saat dia menyanyikan hits ‘Arjuna’ dan mempelajari liriknya dalam Bahasa Indonesia, publik terpana. Hal yang ingin kami lakukan adalah bermain di Indonesia dan menunjukkan musik dan aksi panggung kami pada publik Indonesia. Kami bukan band K-Pop dan juga bukan band pop. Kami adalah band hard/heavy/progresif metal dengan iringan musik bernuansa melodi. Kami harap pecinta musik di Indonesia menyukai apa yang akan kami suguhkan,” tandas band, menjelaskan.