Band pop-folk Fourtwnty melepas album ke-tiga berjudul Nalar. Ini menjadi penantian lima tahun sejak terakhir kali mereka melepas album penuh pada 2018.
Nalar adalah album berisi 10 lagu dan dimaknai sebagai potret kisah penderitaan personal dan persoalan kesehatan mental.
“Nalar adalah sebuah obat buat kalian yang mungkin punya sesuatu hal yang tidak bisa disembuhkan, obat ini kami racik sedemikian rupa,” kata Ari Lesmana, dilansir dari keterangan pers.
Berbarengan dengan momen perilisan album, Fourtwnty juga melepas single berjudul “Larasuka” yang menjadi fokus track dalam album ini.
Proses produksi Nalar memakan waktu dua tahun. Mereka melakukan dua kali lokakarya di sebuah vila di Bogor, dan proses penyelesaian dikerjakan di Bandung, di studio milik Ari. Fourtwnty tetap menggandeng Andi, produser yang sudah bekerjasama dengan mereka sejak album awal. Dan album Nalar juga memuat lagu pertama Fourtwnty yang berbahasa Inggris. Lagu itu diberi judul “High.”
Fourtwnty juga menggandeng sejumlah kolaborator dalam album ini, yaitu Charita Utami pada track “Mangu,” kemudian Eka dari Sisitipsi pada lagu “Pintu Keluar,” dan seniman visual Ruth Marbun.
“Awalnya saya tertarik dengan cukilan kata-kata yang disematkan Ruth di beberapa karyanya, itu yang membuat saya kepincut dan akhirnya memintanya untuk berkolaborasi dengan Fourtwnty di album ini,” jelas Ari.
Ruth sendiri sudah berpengalaman dalam berkolaborasi dengan sejumlah musisi, antara lain Pandai Besi, Arireda, Dialog Dini Hari, dan juga menangani instalasi untuk festival musik Joyland.