Formasi solid, KODUSA akankah Kembali Pecahkan Industri Musik Keras?

Kodusa, band ini berdiri pada tanggal 19 Juli 1998 oleh Almarhum Ivan ‘Bhatocx’ Wijaya dengan formasi awal Ivan (gitar), TJ (vokal perempuan), Dicky (vokal pria), Zack (bass) dan Beni (drum). Dengan formasi awal tersebut, band ini sudah wara-wiri di berbagai panggung musik underground sampai dengan tahun 1999.

Sekitar awal tahun 2000, KODUSA mengalami Reformasi total. Personel intinya hanya tinggal pemain bass KODUSA saja yang bernama Zack. Di tahun 2000 inilah akhirnya dinyatakan sebagai awal terbentuknya formasi baru untuk KODUSA, yang dimotori oleh Ives (vokal pria), Lila (vokal wanita), Zack (bass), Lulu (gitar), Amy (DJ) dan Al (drum). Namun sayangnya formasi ini hanya dapat bertahan selama 2 tahun. KODUSA harus mengalami kekurangan personel kembali. Amy mengundurkan diri disebabkan kesulitannya membagi waktu antara band dengan pekerjaannya.

Dan 3 tahun kemudian, tepatnya tahun 2004, Al (drummer) yang kemudian statusnya adalah suami dari Lulu, terpaksa harus dinonaktifkan dari KODUSA dikarenakan harus melanjutkan perjuanannya bersama Purgatory (grup musik).

Dalam formasi yang minimalis ini KODUSA dibantu oleh Oky (drummer TABOO) sebagai Additional drummer.

Setelah mengalami tidur panjang di kancah musik Indonesia, KODUSA kembali dalam format minimalis. Tetap dengan mengandalkan kekuatan lirik dan lagu, karakter vokal Ives dan Lila, permainan bass Zack dan solo gitarnya Lulu serta Rala penggebuk drum yang atraktif dan luwes.

Mereka banyak terinspirasi oleh Machine Head, Coal Chamber, Deftones, KORN. White Metal Core adalah jalur musik yang KODUSA anut atau secara umumnya adalah Metal core dengan percampuran warna dari musik NU metal. Alhasil jadilah warna musik KODUSA sendiri.

Saat ini line up Kodusa; IVES – Vocal/growl, Lulu – gitar, Lila – Vocal/rap, Zack – bass, rala – drum.

Pada tahun 2019, KODUSA telah merilis 5 karya (Essence, will, Damai, justice, Bamm) yang tersedia di platform digital.

Tahun 2019 KODUSA mereka memperkenalkan Single “The Moment” kepada publik.

Untuk Single tersebut menceritakan tentang seseorang yang mencari jati diri nya dan mencari Tuhan nya, Juga berusaha berani mengambil keputusan yang pelik dalam hidup walaupun kadang suka bertentangan/berbeda dengan mindset masyarakat umum/ orang kebanyakan.

Akankah 021 (Kodusa) kembali kiprahnya dalam industri musik keras? Sudah tidak sabar mendengarkan karya mereka lewat produktifitas sebagai musisi.