First Vault, Sebuah Debut Album Solois Abih RV Akhirnya Rilis

Abih RV, solois asal Malang yang rutin mengunggah konten-konten gitar di Instagram dan Tiktok ini, akhirnya merilis album solo pertamanya yang seluruh proses produksinya ia lakukan sendiri.

Berbekal kemampuan dan pengalamannya di bidang produksi musik, gitaris dengan gaya menyanyi ‘nge-rock’ yang juga hobi bermain piano ini memutuskan untuk meluncurkan karya-karyanya dalam bentuk studio album yang ia beri judul ‘First Vault’.

Pria kelahiran tahun 1995 bernama lengkap Ahmad Dliya Almunabbih ini menggeluti dunia musik sejak kelas 5 SD. Lahir dan tumbuh di keluarga non-musisi tidak menghambatnya untuk mengasah kemampuannya bermain gitar. Berawal dari mengidolakan Joe Satriani dan Steve Vai, ia termotivasi untuk menjadi gitaris melodis. Tingginya rasa ingin tahu akan musik membuat Abih tidak berhenti di mempelajari gitar saja. Semenjak SMA ia juga menekuni bermain keyboard secara otodidak. Sedikit banyak ia ter-influence oleh pentolan band Dewa, Ahmad Dhani, dan sejak itu pula dia mulai terbiasa menjadi music director di setiap penampilan musik.

Di masa kuliah, selain tergabung dalam beberapa komunitas musik dan band, Abih juga aktif mengajar musik. Berawal dari ada seorang dosen yang melihat kemampuannya dalam menjelaskan teori musik, ia diajak bekerja sama untuk membangun lembaga kursus musik di Malang.

Dan pada tahun 2017, Abih bersama bandnya diundang oleh sebuah yayasan dari Auckland, New Zealand untuk datang dan melakukan beberapa project musik di sana. Di kesempatan itulah ia bertemu dengan sejumlah musisi dan seniman New Zealand yang notice dan mengapresiasi musikalitas Abih. Salah satunya adalah Terrence Underwood, seorang singer-songwriter ber-genre country.

Terrence menyayangkan posisi Abih saat itu yang hanya menjadi personil belakang di bandnya, sedangkan ia percaya bahwa Abih bisa melakukan lebih dari itu. Berkat dorongan dan support dari Terrence, Abih memulai perjalanannya untuk bersolo karir. Ia mulai bernyanyi dan mengerjakan project solonya sejak 2017.

Sedikit banyak terinspirasi oleh maestro tanah air, Fariz RM, dan berbekal pengalamannya menjadi music director di banyak project, Abih mengerjakan project-project solonya secara mandiri. Ia memproduksi dan memainkan semua instrument di tiap lagunya. Sembari mengembangkan studio rekaman miliknya di Malang, ia terus mengasah skill dalam memproduksi musik hingga menangani banyak project. Tidak hanya menggarap projectnya sendiri, Abih juga telah menangani project-project kliennya baik lokal maupun luar negeri.

Pada tahun 2022, Abih memutuskan untuk berhijrah ke Jakarta. Langkah tersebut ia lakukan dengan tujuan meng-upgrade level musikalitas serta memperluas circle-nya di kalangan musisi-musisi lain. Ia memulai perjalanan musiknya di Jakarta dari nol.

Hingga kini ia tergabung di beberapa project band regular serta menjadi session player beberapa penyanyi seperti Andina Julie, Marsha Zulkarnaen, dan Namira. Abih juga sempat menjadi session player untuk penampilan Titi DJ dan Anggi Marito.

Di sela-sela kegiatannya itu ia menyempatkan diri untuk merampungkan perilisan albumnya.

Dirilis pada 1 Maret 2024, album ‘First Vault’ berisi kumpulan lagu pilihan dari sekian banyak komposisi yang telah Abih buat semenjak 8 tahun terakhir. “Ibarat membuka lagi ‘gudang’ arsip yang berisi karya-karya lama saya, kemudian saya bersihkan beberapa lagu yang perlu dipoles ulang. Dari situlah saya menamakan album ini First Vault yang artinya brankas pertama,” jelasnya.

‘The Highway of Life’ menjadi track pembuka album ini. Lagu ini menyampaikan sepercik semangat dan motivasi bagi sesama dan mengingatkan bahwa sesulit dan sebosan apapun kita menjalani hidup, ada saatnya kita menoleh ke belakang dan menyadari bahwa perjuangan kita selama ini patut dihargai, selama kita tidak berputus asa dan senantiasa fokus akan tujuan hidup kita.

Di track kedua, Abih RV menyuguhkan nuansa country rock a-la Keith Urban dengan membawakan lagu ‘Need a Cowboy Like Me’. Sebuah lagu gembira dengan lirik yang bertema jatuh cinta dan sedikit centil. Petikan suara banjo dan gesekan fiddle yang memenuhi sela-sela lagu ini terinspirasi oleh nuansa lagu-lagu Taylor Swift era 2000-an.

Mengukuhkan bahwa Abih RV berangkat sebagai seorang gitaris melodis, ia membuat komposisi solo gitar yang diberi judul ‘Extrañar’, track ketiga di album ini. Sentuhan lick gitar yang easy-listening dipadukan dengan efek distorsi kemudian ditutup dengan part gitar akustik membuat lagu ini seakan bercerita dengan alur naik turun meskipun tanpa lirik. Dari lagu ini juga bisa terlihat bahwa Abih RV memadukan influence Joe Satriani dan Lee Ritenour.

Lagu ‘Journey of Love’ cukuplah istimewa bagi Abih. Pasalnya, track ke-4 ini mempunyai cerita di balik terciptanya. Ini adalah lagu yang ia gubah saat masih tergabung dalam sebuah band di Malang. Merangkai lirik bersama sang vokalis, Maulida Rahmatina, Abih menuangkannya ke dalam komposisi yang memuat beberapa modulasi chord a-la Dewa 19.

Dengan dibantu sang bassist, Nanda Arif Mirza K., ia akhirnya menemukan formula yang pas untuk membawakan aransemen lagu ini. Lagu ini kemudian mereka rekam pertama kali saat mereka berada di Auckland dan Paeroa, New Zealand, di tahun 2017. Selepas itu, ketika Abih RV hengkang dari bandnya dan memutuskan untuk bersolo karir, ia me-remake lagu ‘Journey of Love’ versinya sendiri.

Track kelima berjudul ‘Ain’t Afraid to Tell You’, merupakan lagu bertema jatuh cinta yang mengungkapkan rasa terima kasih kepada pujaan hati. Dalam penulisan liriknya, Abih RV berkolaborasi dengan Terrence Underwood. Dalam mengaransemen lagu ini, Abih mengusung lagi genre country dipadukan dengan sentuhan rock a-la Mr. Big dan Keith Urban.

Masih dalam rangka berkolaborasi dengan Terrence Underwood dalam penulisan liriknya, lagu keenam yang berjudul ‘I’m Gonna Fly ini juga mengusung tema country namun lebih groovy. Lagu ini menggambarkan tentang perasaan ingin terbang bebas setelah mengalami berbagai rintangan kehidupan.

Track instrumental kedua di album ini ada pada track ketujuh. Lagu dengan judul ‘Adam’s Song’ ini merupakan karya Abih RV bersama sahabatnya yang merupakan pemain saxofon, Adam Tribuana.

Sebuah fakta unik dalam lagu ini ialah mereka berdua merekamnya pertama kali pada tahun 2016, tahun di mana Abih baru memulai mempelajari tentang recording. Pada tahun 2022, Abih memanfaatkan arsip track saxofon dari Adam yang direkam pada tahun 2016 tersebut kemudian me-remake instrument lainnya.

Lagu pamungkas pada album ini merupakan lagu yang cukup filosofis namun berkedok lagu cinta. ‘Shades of Blue’ adalah judul lagu yang bernuansa rock ballad dengan sentuhan lick blues pada isian gitarnya ini. Menceritakan tentang seseorang yang merasa hidupnya hampa tanpa tujuan dan hampir tenggelam namun akhirnya ia diselamatkan oleh perasaan cinta yang menghampirinya.

Abih mengungkapkan bahwa dirinya menyukai vibes nostalgia. Oleh karena itu, tema rock yang ada di dalam album ‘First Vault’ ini mengacu ke style rock era 90-an dan 2000-an

Harapan Abih setelah diluncurkannya album ini tidaklah muluk-muluk. Ia percaya bahwa di tengah maraknya penyanyi-penyanyi pop dan musik elektronik saat ini, masih banyak yang merindukan musik rock sebagai teman bernostalgia. “Unsur rock dalam album ini bukanlah rock yang berat, melainkan rock yang enjoyable untuk semua kalangan,” ungkap gitaris yang memilih jalur independen dalam perilisan karyanya ini.

Bersamaan dengan momentum perilisan debut albumnya ini, Abih RV menjelaskan juga bahwa julukan ‘RV’ yang saat ini ada di belakang namanya merupakan nama panggung yang ia dapatkan pada tahun 2017 saat melakukan kunjungan musik ke Auckland, New Zealand. Ia juga menyampaikan bahwa setelah perilisan album ‘First Vault’ ini, ia akan segera menggarap lagi album keduanya dengan tetap membawakan genre rock.

 

Artist : Abih RV

Album : First Vault

Composer : Ahmad Dliya Almunabbih

Arranger : Ahmad Dliya Almunabbih

Produksi : Abih RV Records