Ada satu semangat yang membuat Unless terus eksis: membuat musik yang tidak bisa dikategorikan dalam satu genre. Semangat itu yang melatari enam pemuda asal semarang merilis single “Faith” (2021), mini-album Blessed by Silence, Kissed by Fear (2023), dan “Ceremony of Death”, single terbaru yang dirilis 23 Februari 2024.
Pada mini-album Blessed by Silence, Kissed by Fear, Unless mengoplos emo-ponilempar 2000-an dengan sentuhan musik-musik Visual Kei macam The Gazette dan Dir en Grey. Pada “Ceremony of Death”, eksperimen semakin liar.
Single ini adalah original sound track dari film Narn O Mistrundha garapan Natasya Balloon, rekan sekota Unless di Semarang.
Film yang dirilis pada 1 Februari 2024 ini menceritakan seorang pelukis tak laku yang terisolasi dari dunia di sekitarnya. Berilham mimpi janggal, sang pelukis menemukan pintu dimensi yang membawanya pada dunia lain, semacam ishekai, tempat ia menemukan beragam makna kehidupan.
“Aku pengen eksperimen; gimana sih cerita dunia yang fantasi banget, dunia fairytale, dibawakan oleh Unless?” tutur Natasya.
Berbekal alur film dan sedikit arahan dari Natasya, Unless mengeksekusi tantangan tersebut lewat “Ceremony of Death”. Hasilnya adalah eksperimen Unless paling liar.
“Ini jadi eksplorasi yang menantang karena, pertama, kami merespon konsep yang sudah utuh dari Natasya dan, kedua, kami memang ingin mengeksplor sejauh mana emo bisa melebur dengan bermacam genre,” tutur Faisal, pembetot bass Unless.
Ada 4 mood yang Unless hadirkan dalam “Ceremony of Death”. Mulai dari nuansa emo-rock a la Citizen, metalcore modern yang menghentak, kejutan blasting black metal, hingga shoegazing Deftones di penghujung lagu. Ada juga sejumput twinkling emo gaya Ichika Nito yang diselundupkan.
Dengan gado-gado acuan seperti itu, menata transisi dan jembatan antar bagian menjadi perjudian besar. Membentuk bridge memang jadi bagian yang memakan waktu selama proses rekaman, terutama pada bagian ritmis.
“Karena progresi lagu ini ada beberapa modulasi, pas kita coba jamming di studio, ternyata perpindahannya itu kaget banget, kurang smooth,” tutur Rio, ragam tantangan itu berhasil diwujudkan menjadi 6 menit parade genre yang memandu pendengar pada kisah naratif bermuatan campur aduk emosi.
Lirik single ini diambil dari point of view tokoh utama film Narn O Mistrundha saat mengarungi penolakan, isolasi, pencerahan, kehilangan, hingga penerimaan. Single ini serupa 5 stages of Grief versi Unless.
“You bring warm light/ Made me soften/ No longer conflicting with fate/ Wishing it last forever/ Don’t be scared, I’ll be your flower on your/ Graveyard” tulis Unless, getir, pahit, tetapi puitis dan berisi daya hidup pada saat yang sama.
“Ceremony of Death” kembali menjadi pembuktian bagaimana Unless menjadi band yang tidak mau terjebak dalam definisi genre atau atribut musik lain.
Single “Ceremony of Death” sudah bis didengarkan di bergam platform digital streaming sejak 23 Februari 2024. Ke depannya Unless akan merilis video klip single ini yang juga dikerjakan bersama Natasya Balloon.
Unless Are:
Clean Vocal : Zidan Ardyansyah
Bass & Scream/growl : Faisal Haqiqi
Lead Guitar : Kevin Rayhan Prialdino
Rhytm Guitar : Ario Arlianda Dwiputra
Rhytm Guitar : Deswara Bayu Pambagyo
Drum : Naufal Fairuz