PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyatakan Bakauheni Harbour City (BHC), proyek pengembangan kawasan terintegrasi yang dikelola BUMN tersebut, siap menjadi katalisator utama dalam mendorong pertumbuhan pariwisata dan ekonomi di Lampung.
Menurut Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin, BHC akan memanfaatkan posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai gerbang utama antara Pulau Jawa dan Sumatera.
“BHC dirancang untuk menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan, memperkuat konektivitas pariwisata domestik, dan meningkatkan kunjungan wisatawan,” ujar Shelvy dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), tambahnya, BHC bertujuan mengubah kawasan Pelabuhan Bakauheni menjadi destinasi wisata terintegrasi dan pusat ekonomi baru yang akan memacu perkembangan wilayah tersebut.
Proyek tersebut tidak hanya mengusung konsep pengembangan pariwisata semata, lanjutnya, tetapi juga berperan sebagai stimulus bagi tumbuhnya berbagai sektor pendukung lainnya.
Dikatakannya, dengan integrasi yang matang antara sektor pariwisata, pelabuhan, dan hiburan, BHC diproyeksikan dapat memberikan dampak ganda yang kuat, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong peningkatan investasi lokal maupun internasional. Hal ini diharapkan dapat mengubah peta ekonomi Lampung, menjadikannya lebih dinamis dan kompetitif.
BHC juga akan mengedepankan pemberdayaan UMKM dan komunitas lokal, sebagai bagian dari upaya ASDP untuk memastikan bahwa manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
“Kami berkomitmen untuk melibatkan pelaku usaha kecil dan menengah serta masyarakat lokal dalam setiap fase pengembangan BHC. Ini adalah cara kami untuk memastikan proyek ini benar-benar memberikan dampak positif yang menyeluruh,” katanya.
Melalui kerja sama yang kuat antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat, tambahnya, ASDP berkomitmen menjadikan BHC sebagai ikon baru pariwisata di Lampung.