Lagu “Takluk” merupakan lagu yang pernah di ciptakan oleh Psycoplo sekitar tahun 2011 bersama sahabatnya yang tergabung dalam sebuah band yang mengusung aliran musik Melodic Punk.
Band tersebut bernama ‘Wild Dance’ yang beranggotakan Wiwid Aswidi, Ahmad Faidani, Hari Agung F, Psycoplo, Randi kurnia Putra (Alm).
“Lagu tersebut dibuat untuk sebuah ajang audisi band, yang pada saat itu mewajibkan pesertanya membawakan lagu ciptaan sendiri. Walaupun kekurangan skill dalam menciptakan lagu namun lagu “Takluk” bisa diselesaikan dengan menulis lirik yang ringan, jujur tanpa mengada-ada dan sangat relate dengan kondisi kami (Band) pada saat itu.” ungkap Psycoplo.
“Jelas pada saat itu kami tidak memiliki latar belakang musik yang kuat hanya saja keinginan dan keyakinan kami yang menggebu-gebu’ alhasil lagu tersebut mampu membawa ‘Wild Dance’ lolos ke tahap audisi selanjutnya dan pernah dibawakan secara langsung di TV lokal. Beberapa tahun berlanjut akhirnya ‘Wild Dance’ pun bubar tanpa alasan yang jelas namun kami masih tetap bersahabat. Mungkin karena nge-band pada saat itu hanya bagian dari kenakalan remaja tidak lebih dari sekedar iseng, bahkan lagu yang pernah dibuat pun merasa tidak penting untuk kami rekam.” ujar Psycoplo.
Suatu ketika terjadi, Tuhan memberikan jalan lain kepada sahabat Psycoplo yaitu Randi Kurnia Putra untuk menghadap terlebih dahulu kepada Tuhan YME.
“Mengingat kebelakang bukan tentang kemunduran, tapi suatu persembahan atas hadirnya dia dalam suatu kawanan yang kuat, dan saling menguatkan. Karena alasan yang tidak dapat dipungkiri dia telah pergi tak mungkin kembali, kecuali kita menyambanginya suatu hari.” kata Psycoplo.
Setelah menyadari itu, ingatan-ingatan itu pun kembali dan menjadi landasan untuk menyeselesaikan apa yang pernah mereka (Psycoplo & Almarhum) lakukan bersama. Ingatan akan kenangan bersama sahabatnya dituangkan melalui music video yang telah tayang terlebih dulu di kanal Youtube Psycoplo, 14 Maret 2024.
Tidak ada keharusan untuk melakukan proses perekaman pada saat lagu ‘Takluk’ ini di buat, karena pada saat itu semuanya baik-baik saja. Namun ketika momen kehilangan itu terjadi, penyesalan itu pun muncul. Di tambah, entah secara sengaja atau tidak sengaja, lirik yang tersirat dalam lagu ‘Takluk’ memiliki korelasi dengan momen kebersamaan beserta momen kehilangan. Setelah menyadari itu, ingatan-ingatan itu pun kembali dan menjadi landasan untuk menyeselesaikan apa yang pernah mereka (Psycoplo & Almarhum) lakukan bersama.
Dalam konteks menyelesaikan lagu ini Psycoplo ingin berdamai dalam artian terus mengingat momen kehilangan yang terasa pahit tanpa harus melupakan rasa sakitnya, namun memilih untuk mengingat memori indah yang pernah terjadi.
Menyadari hal tersebut, Psycoplo berkeinginan untuk merekam lagu yang pernah mereka buat merasa menjadi sangat penting, “Lagi-lagi benar banget kalau ingat penggalan lirik bang H. Rhoma Irama, ‘Kalau Sudah Tiada, Baru Terasa’.”
Psycoplo kini seorang diri menjalani profesinya sebagai Disk Jokey, tak terbayang cara untuk dapat menyelesaikan lagu “Takluk” sesuai dengan yang diinginkannya. Penggalan lirik “Takluk” pun terngiang, ‘Mungkin Tersadar Dunia Terasa Berat Jika Kau Sendiri’.