Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) akan kembali menggelar Pidato Kebudayaan 2025 pada Senin, 10 November 2025 pukul 19.00 WIB di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki.
Acara tahunan ini mengusung tema besar “Ruang sebagai Agensi: Menuju Jakarta Kota Global”.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan gratis, dengan registrasi melalui tautan atau barcode di media sosial DKJ.
Tahun ini, pidato bertajuk “Suara Bajaj dari Cikini” akan dibawakan oleh Afrizal Malna, sastrawan terkemuka yang menelusuri perubahan Jakarta lewat kenangan masa kecilnya. Ia mengangkat kisah transportasi kota—dari becak hingga bajaj—sebagai simbol dinamika sosial dan upaya Jakarta meneguhkan identitas global tanpa kehilangan keseharian warganya.
Pidato ini merupakan hasil kolaborasi Afrizal Malna dengan Urban Poor Consortium (UPC) dan jaringan masyarakat miskin kota, menghadirkan suara mereka yang hidup di tengah pusaran perubahan urban. Salah satu peserta, Mahariah dari Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, turut mewakili perspektif warga pesisir.
Dikenal lewat pendekatan partisipatoris, UPC menempatkan kepentingan rakyat sebagai inti gerakannya. Kolaborasi ini menegaskan bahwa ruang kota bukan sekadar wilayah fisik, melainkan agensi sosial dan politik yang membentuk kehidupan bersama.
Pidato juga akan diwarnai penampilan musik dari Voice of Baceprot (VOB) — trio metal perempuan asal Indonesia yang dikenal mendobrak stereotip dan membawa semangat perlawanan ke panggung global. Mereka menafsirkan gagasan pidato lewat performa bertema mobilitas, aspirasi, dan perjuangan warga kota.
Acara ini disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Dewan Kesenian Jakarta, membuka ruang bagi publik untuk ikut menyimak refleksi kebudayaan secara daring.
Pidato Kebudayaan DKJ 2025 melanjutkan tradisi intelektual yang menempatkan Jakarta sebagai ruang renungan sosial, politik, dan budaya. Melalui kolaborasi antara seniman, aktivis, dan warga, acara ini menegaskan kembali bahwa kebudayaan adalah ruang bersama untuk membaca arah perubahan kota dan bangsa.
